REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dampak kebarakaran hutan dan lahan (karhutla) beberapa waktu lalu di Kota Banjarbaru nyatanya menimbulkan gangguan pernapasan bagi warga setempat.
Sejak terjadinya karhutla di wilayah Kelurahan Landasan Ulin Selatan dan Kecamatan Liang Anggang, banyak pengendara yang melintas mengalami sesak napas akibat terhirup asap yang ditengarai dari Karhutla.
Ketua RT. 02 RW. 01 Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru Hendra membenarkan, bahwa kabut asap dari karhutla sampai sekarang masih berdampak kepada warga sekitar dan pengendara yang melintas.
Bahkan banyak pengendara berainggah ke posko pengayuan untuk mendapatkan pertolongan pertama, lantaran diserang sesak pernapasan saat melintas di sekitaran wilayahnya.
“Sampai saat ini sangat berdampak kabut asap, mulai malam Minggu lalu jam setengah 12 malam hingga pukul 7 pagi, kalau hari ini tadi dari jam 5 sampai jam 7 pagi dengan jarak pandangan 3 meter,” ujarnya Hendra, Rabu (28/6/23).
Hendra juga memgaku, banyak teman-teman dari relawan dan donator yang memberikan bantuan seperti masker, dan oksigen sebanyak 5 tabung, serta 2 oksigen yang kecil.
“Bantuan seperti masker dan oksigen alhamdulillah sudah ada dari para relawan sama donator,” katanya.
Mengantisipasi terjadinya karhutla dan gangguan pernafasan, anggota Pengayuan Rescue terus berjaga di posko setiap hari dan setiap waktu.
“Kami terus berjaga mewanti-wanti jika ada warga maupun pengendara terserang sesak napas,” ucapnya.
Ia berharap, kepada masyarakat yang memiliki lahan, agar tidak membuka lahannya dengan cara membakar, karena kabut asap yang ditimbulkan dari karhutla sangat berdampak kepada kesehatan masyarakat.
“Semoga tidak ada yang membakar lahan ataupun lainnya yang mengakibatkan kebakaran,” ungkapnya.
Diiwaktu yang berbeda, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru Zaini Syahranie mengatakan, Setelah terjadinya karhutla di Landasan Ulin Selatan pada Sabtu (24/6/23) lalu memang berdampak kepada masyarakat.
Sehingga untuk mengantisipasi pihaknya bersama Dinas Kesehatan membagikan masker dan menyediakan oksigen melalui public safety center (PSC) Dinas Kesehatan.
“Jadi kami sudah koordinasi dengan SKPD-SKPD terkait,” pungkasnya.
PENULIS IRMA