REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sudah hampir dua pekan wilayah Kota Banjarbaru dilanda cuaca yang cukup ekstrem hingga menyebabkan di sejumlah terjadi banjir.

Banyak rumah-rumah warga yang sudah belasan hari itu telah terendam air.
Dari sini, bagaimana hasil dari penerapan masterplan penanganan banjir di Kota Banjarbaru yang sudah digodok lebih dari satu tahun?
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Banjarbaru, Muhammad Deny Pramudji menyampaikan, penanganan banjir menjadi atensi serius bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru.
Lantaram masih adanya genangan banjir di sejumlah titik, maka pihaknya pun akan kembali mengevaluasi masterplan mitigasi banjir.
“Dengan adanya kejadian banjir ini, kami akan melakukan evaluasi. Apakah masterplan sudah benar sesuai yang berjalan saat ini, sesuai dengan tahapan kegiatan yang dilaksanakan, dan menjadi bahan evaluasi,” ujarnya.
Menurutnya, masterplan perlu dilakukan penyempurnaan untuk mempermudah penanganan banjir ke depannya.
Dirinya tidak menampik akan ada revisi masterplan penanganan banjir di Kota Banjarbaru, jika evaluasi telah itu dilakukan.
“Memang dulunya pada saat kita rencanakan masterplan, ada kondisi-kondisi di lapangan yang sedikit berubah. Di masterplan penanganan banjir sudah kita rencanakan, namun ada hal-hal yang diluar prediksi,” terangnya.
Deny menyebutkan, kawasan hilir di Banjarbaru seperti Tambak Buluh, Kelurahan Landasan Ulin Timur (Lutim), Kecamatan Landasan Ulin dan kawasan Pengayuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan (Lusel), serta Kecamatan Liang Anggang.
Dalam masterplan penanganan banjir tersebut, Dinas PUPR Kota Banjarbaru telah mengklasifikasikan dua wilayah sebagai Zona 2 dan Zona 3.
“Aliran air dari hulu akan mengalir ke dua zona yang berada di kawasan hilir ini,” ucapnya.
“Disana tempat antre air sebelum masuk ke Sungai Banyuirang atau Sungai Maluka. Pada saat ini kondisinya di daerah Sungai Maluka sedang pasang tinggi, jadi airnya mengantre,” tambahnya.
Kendati demikian, Deny mengaku, Dinas PUPR Kota Banjarbaru telah melaksanakan mitigasi banjir sesuai dengan tahapan pelaksanaan mitigasi banjir, termasuk untuk menormalisasi aliran air yang tersumbat.
Ia memastikan, titik banjir, durasi hingga ketinggian banjir yang melanda di tahun ini sudah berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Namun kita tetap komitmen meneruskan penanganan banjir,” tandasnya.