REDAKSI8.COM, LIFESTYLE – Berbuka puasa memang identik dengan makanan dan minuman manis, karena terbukti mampu mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa.
Akan tetapi, mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis secara berlebihan dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan, sebab mengandung tinggi gula.
Ahli Gizi (Nutritionist) Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman, Kota Banjarbaru, Dwi Rahayu Ningsih menerangkan, meski rasanya nikmat serta menghilangkan dahaga, makanan dan minuman manis dapat membahayakan kesehatan.
Sebab, makanan manis mengandung banyak kalori yang bisa menyebabkan seseorang kelebihan berat badan hingga mengalami obesitas, dan munculnya beragam penyakit seperti diabetes.
“Kalau dikonsumsi berlebihan gula darah kita akan naik, tapi untuk orang yang tidak sakit diabetes dan kencing manis aman saja, karena gula darah nantinya akan stabil dengan sendiri,” katanya.
Selain itu, Dwi menyarankan, bagi orang-orang yang memang memiliki penyakit diabetes atau kencing manis sebaiknya diperhatikan dengan serius.
Maka, apabila mengkonsumsi makanan yang manis harus tetap dibatasi dan tidak boleh berlebihan.
“Bahaya jika orang tersebut sakit diabetes atau kencing manis, karena untuk mengkonsumsi mereka ada hitungan tersendiri, baik itu berdasarkan berat badan dan lainnya,” jelasnya.
Hal tersebut, dikatakan Dwi, semata-mata untuk menjaga serta menghindari dampak negatif yang kemungkinan akan ditimbulkan oleh makanan manis dikemudian hari.
“Makan yang manis-manis kalau terlalu banyak pasti tidak bagus, jadi harus dikurangi untuk menghindari efeknya setelah selesai bulan puasa, nanti malah obesitas dan kencing manis,” tuturnya.
Sementara itu, seorang warga Landasan Ulin, Suprianto mengakui, sudah mengurangi makanan maupun minuman yang manis-manis setelah mengetahui dirinya memiliki penyakit gula darah.
“Saya sudah jarang sekali minum manis, karena saya ada riwayat gula darah kan jadi harus lebih dijaga aja sih,” ucapnya.