Untuk mencapai target ambisius tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Banjarbaru bersama lintas instansi—baik pusat, provinsi, hingga jajaran Pemko—terus mematangkan persiapan. Saat ini, proses telah memasuki tahapan penting: verifikasi lapangan hybrid, sebagai lanjutan dari penilaian mandiri yang sebelumnya dilakukan oleh Pemprov Kalimantan Selatan.
“Verifikasi ini mencakup 24 indikator yang terbagi dalam lima klaster. Semua data dukung harus diinput secara lengkap untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar siap naik tingkat,” ungkap Kepala DP3APMP2KB Banjarbaru, Erma Epiyana, Senin (23/6/2025).
Dalam verifikasi hari ini, tim penilai tidak hanya menilai dokumen, namun juga melakukan delapan sesi Zoom Meeting untuk menyerap informasi langsung dari lapangan. Hadir dalam sesi ini berbagai elemen penting: pemerhati anak, pengelola Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga), UPTD, hingga sekolah dan tempat ibadah ramah anak.
“Salah satu yang ikut adalah SMPN 2 Banjarbaru dan pengelola masjid ramah anak. Mereka semua diberi kesempatan menjawab pertanyaan seputar peran dan kontribusi masing-masing dalam mendukung hak anak,” tambah Erma.
Menurutnya, semua perangkat daerah telah menjalankan fungsi sesuai tupoksi, termasuk dalam penanganan kasus kekerasan anak yang kini bisa langsung ditindaklanjuti melalui mekanisme penjangkauan oleh UPTD.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Banjarbaru, Sirajoni, berharap hasil verifikasi ini membawa angin segar dalam perjuangan Banjarbaru untuk menyandang status Kota Layak Anak kategori Utama.
“Kenaikan status ini memang simbolis, tapi maknanya besar. Ini jadi pengingat bagi kita semua bahwa melindungi anak-anak adalah investasi masa depan. Mereka harus tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan terbaik mereka,” ucapnya.
Dengan kolaborasi lintas sektor yang semakin solid, Banjarbaru optimis bisa naik kelas dan memberi contoh bagaimana kota bisa menjadi ruang tumbuh yang ideal bagi generasi penerus bangsa.