REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Masuk minggu pertama bulan Suci Ramadhan, sejumlah komoditas pangan di Pasar Bauntung, Kota Banjarbaru mengalami penurunan.
Salah satunya harga cabai jablak yang sebelumnya Rp80 ribu menjadi Rp65 ribu, cabai tiung Rp90 ribu jadi Rp70 ribu, dan cabai merah besar Rp85 ribu sekarang Rp80 ribu per kilogram.
Hal tersebut, diungkapkan langsung oleh seorang pedagang cabai di Pasar Bauntung, Kota Banjarbaru, Halim, katanya di awal bulan Ramadhan harga semua jenis cabai mengalami penurunan sekitar 5 persen.
“Semuanya, dari jenis cabai rawit, jablak, tiung, taji, cabai keriting, cabai hijau dan merah semua mengalami penurunan,” katanya, Jum’at (15/3/24).
Halim mengatakan, turunnya harga cabai sudah terjadi selama satu minggu, hal ini dikarenakan kurangnya permintaan dari para pelanggan atau konsumen.
“Biasa kalau awal-awal bulan Ramadhan itu permintaan pasti menurun semua, karena hampir 50 persen warung-warung tutup, jadi hanya untuk kebutuhan rumah tangga dan pemakaiannya juga sedikit,” jelasnya.
Meski demikian, setelah mendekati H-7 lebaran nanti, Ia memperkirakan permintaan dari masyarakat kemungkinan besar pasti meningkat dan harga cabai juga akan naik.
“Tapi biasa nanti satu minggu sebelum lebaran baru ada kenaikan harga,” ucapnya.
Oleh sebab itu, cabai-cabai yang dirinya jual bukanlah dari petani lokal, melainkan didatangkan langsung dari beberapa luar pulau.
“Kalau dari petani sini semua belum ada, ini kita datangkan dari luar, yakni Malang, Palu, Sulawesi, dan Surabaya,” paparnya.
Sementara itu, seorang pembeli, Marni mengatakan, tidak banyak membeli cabai rawit karena hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja.
Sedangkan untuk harga cabai sendiri, dikatakan Marni, memang sudah ada penurunan dari sebelumnya yang mencapai angka Rp80 ribu sampai Rp90 ribu per kilogramnya.
“Beli setengah kilo buat dirumah, kecuali nanti buat acara-acara pasti perlu banyak. Semoga harganya tidak naik lagi, ya stabil-stabil saja,” tutupnya.