REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Usai menerima informasi masalah banjir di pemukiman warga belakang Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Putra, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru, Said Abdullah bersama Dinas PUPR berserta Camat dan Lurah setempat, mendatangi Ponpes yang bersangkutan.
Kedatangan pihaknya itu kata Sekda, untuk mendiskusikan permasalahan banjir yang menimpa kurang lebih 13 rumah warga disana.
“Kemarin saya bersama kadis PUPR dan jajarannya, Camat dan Lurah datang ke Ponpes Al-Falah untuk mendiskusikan,” ungkap Sekda, Selasa (30/1/24).
Dari pertemuan itu, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru bersama Ponpes Al-Falah Putra berhasil membuat kesepakatan untuk membangun kolam Retensi (penampungan air hujan<-red)) di tanah milik Al-Falah.
“Hasil diskusi Pemko akan memfasilitasi pembangunan kolam Retensi di tanah milik Al-Falah, dan mereka bersedia, tinggal masuk ke tahap pembangunan,” bebernya.
Kolam Retensi merupakan kolam yang berfungsi menampung air hujan pada waktu-waktu tertentu, dengan memberikan kesempatan untuk dapat meresap ke dalam tanah yang operasionalnya dapat dikombinasikan dengan pompa atau pintu air.
Secara spesifik kolam Retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada disungai, sehingga potensi luapan yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai tereduksi.
“InsyaAllah kalau sudah terbangun kolam Retensi air banjir yang biasa masuk kerumah warga akan masuk ke kolam Retensi dan itu akan dikeluarkan ke sungai sehingga tidak akan balik lagi ke permukiman warga,” ujarnya.
“Jadi kolam Retensi itu dirancang untuk mengatasi permasalahan warga dan Al-Falah, karena Al-Falah sendiri ada bagian terendahnya yang juga banjir,” sambungnya.
Adapun kolam Retensi yang akan dibangun nantinya berukuran hampir 2000 meter persegi dengan kedalaman sekitar 4 meter.
Said menjelaskan, karena tingginya bangunan dari Ponpes Al-Falah Putra dan adanya pengerukan-pengerukan itulah yang menyebabkan genangan air di permukiman warga sekitar.
“Yang tinggi itu bangunan baru, ada pengurukan ditempat itu dan gara-gara pengerukan itu maka terjadi genangan di tempat yang lain disekitar Al-Falah, termasuk rumah warga itu,” jelasnya.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com, terkait air sumur warga yang tercemar, menurutnya memang sebelum berdirinya Ponpes Al-Falah Putra di kawasan itu kualitas airnya rendah.
“Hampir di daerah sana airnya memang beda, tidak baik karena rendah, air tanah akan bagus didaerah tinggi, jadi sebelum Al-Falah memang air disana kualitasnya rendah,” cetusnya.
Sedangkan untuk anggaran pembangunan kolam Retensi, dikatakan Said, akan pihaknya diskusikan lebih lanjut.
“Kalau pendanaan menunggu Pemko memang tidak bisa cepat, karena itu kami akan diskusikan lagi apakah menggunakan dana CSR atau sharing dengan Al-Falah, ini yang akan kami detailkan,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, diperkirakan rencana pembangunan kolam Retensi akan dikerjakan pada tahun 2024.
“InsyaAllah, kita ingin secepatnya, karena bagaimanapun kalau tidak terjadi banjir artinya sudah selesai,” tandasnya.
Diwaktu yang berbeda, Camat Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Taufik Purwanto membenarkan, jika pihaknya memang bersama Sekda dan SKPD terkait mendatangi Ponpes Al-Falah Putra untuk berkoordinasi.
“Kami kemarin bersama Sekda dan Kadis PUPR telah melaksanakan pertemuan dengan pengurus Yayasan Ponpes Al-Falah. Alhamdulillah solusi sudah ada, tinggal mekanisme secara teknis dan prosedurnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Ponpes Al-Falah Putra, Muhammad Muslih Yusran menjawab, pihak Pemko bersama jajarannya mendatangi Al-Falah untuk berdiskusi.
“Iyaa datang kemarin sama Lurah, Camat dan team lainnya,” ucapnya kepda Redakai8.com, Rabu (31/1/24).
Muslih mengatakan, Ponpes Al-Falah siap menyediakan lahan untuk pembangunan kolam Retensi tersebut.
Namun, untuk lokasi pastinya, pihaknya perlu mendiskusikan terlebih dahulu bersama jajarannya, sehingga nanti tidak mengganggu program Al-Falah Putra, baik itu dalam ngajar mengajar ataupun yang lainnya.
“Kami setuju aja, tapi masih kami diskusikan dulu untuk lokasinya, supaya dari kami juga tidak menggangu program Al-Falah,” tutupnya.
Sedikitnya ada sekitar 13 rumah warga yang kerap kali mengalami masalah banjir setiap hujan lebat terjadi.
Akibat dari pembangunan pondasi baru milik Ponpes Al-Falah Putra yang telah menutup saluran resapan air, sehingga meluber masuk kerumah warga.