REDAKSI8.COM, KUTAI KARTANEGARA – Abdul Rakhman Bolong, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), kembali mengunjungi Desa Batuah—desa yang memberikan kepercayaan besar padanya pada Pemilu Legislatif 2024 lalu.

Kali ini, Rakhman tidak hanya datang dengan janji, tetapi juga dengan pengetahuan yang dibagikan melalui Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Batuah yang dipenuhi ratusan warga yang antusias untuk bertemu langsung dengan wakil mereka.
“Terima kasih, Batuah. Tanpa kalian, saya tidak akan berdiri di sini hari ini,” ucap Rakhman dengan penuh rasa syukur dalam sambutannya, menyampaikan penghargaan atas dukungan warga yang telah memilihnya.
Sebagai politisi Partai Gerindra, Rakhman mengingatkan kembali kepada warga bahwa ia berkomitmen untuk turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluhan masyarakat, dan memperjuangkan aspirasi mereka di gedung legislatif.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari langkah nyata dalam mewujudkan komitmen tersebut.
Ia menekankan betapa pentingnya Perda Kepemudaan sebagai dasar untuk menciptakan generasi muda desa yang aktif, kreatif, dan dapat mendorong pembangunan daerah.
Lebih dari sekadar sosialisasi perda, Rakhman juga memastikan bahwa ia akan fokus pada program-program pembangunan di Desa Batuah, terutama di sektor infrastruktur, pemberdayaan UMKM, dan kepemudaan.
“Desa Batuah memiliki potensi besar. Tapi potensi itu harus dirawat, didorong, dan diberi ruang untuk berkembang. Dan itu tugas kita bersama,” tegasnya.
Rakhman percaya bahwa untuk mengembangkan potensi desa, kolaborasi yang erat antara warga, pemerintah desa, dan legislatif sangatlah penting.
Dengan pendekatan yang langsung dan terbuka, Rakhman Bolong bertekad untuk menjadi contoh dalam membangun dari pinggiran.
Desa Batuah kini menaruh harapan baru, bahwa janji-janji kampanye tidak hanya akan menjadi ucapan belaka, tetapi amanah yang ditunaikan melalui kerja nyata.
Rakhman yakin bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, desa ini bisa menjadi contoh keberhasilan dalam pembangunan daerah yang dimulai dari pemerataan dan pemberdayaan di tingkat lokal.