REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Proyek Jembatan Sungai Ulin berbuntut keluhan warga, dari usaha merugi hingga akses permukiman yang terputus.

Alhasil, warga sekitar menyampaikan langsung keluhanannya ke Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru pada Jumat (1/8/25).

Selaku wakil rakyat, mereka sontak mendatangi lokasi proyek untuk meninjau keluhan warga yang terdampak.
“Banyak sekali keluhan warga terkait masalah sosial dampak dari proyek jembatan ini, salah satunya dampak kepada tempat-tempat usaha yang terganggu,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Muhammad Rizal Siregar.
Dalam tinjauannya, Rizal mencatat keluhan terganggunya sejumlah usaha, mulai dari rumah makan, penjual karpet, penjual figura, warung sembako, hingga tempat spa khusus perempuan.
“Seharunya mereka berpenghasilan, namun kabarnya ada yang 100 persen penghasilannya berkurang,” ucapnya.
Selain persoalan usaha, warga yang bermukim tepat di sekitar jembatan menyampaikan keluhan sulitnya akses keluar masuk permukiman.
Ia berharap, keluhan warga bisa segera ditindaklanjuti oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel) maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel.
“Mungkin bisa disikapi langsung oleh BPJN. Dari kami sendiri nanti Komisi III DPRD Kota Banjarbaru akan memanggil untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait bersama dengan masyarakat terkait pengaturan lalu lintas,” jelasnya.
Tak hanya itu, Rizal juga menyoroti dampak lain dari proyek perbaikan jembatan, yakni tertutupnya drainase di kawasan tersebut yang mengakibatkan rumah warga kebanjiran.
“Dari pembangunan ini bahkan menghilangkan atau sangat menggangu akses jalan masuk rumah warga,” katanya.
“Masalah lainnya ada jalur drainase yang tertutup akibat dampak pembangunan, ini bisa dibenahi juga,” tutupnya.