REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Untuk menekan penyebaran penyakit tidak menular pada masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru mengimbau pentingnya deteksi dini dan pengobatan tuntas.

Adapun sasaran Dinkes Banjarbaru dalam memberikan sosialisasi untuk deteksi dini penyakit tidak menular ini yaitu kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN yang ada di Kota Banjarbaru.

Kepala Dinkes Kota Banjarbaru, Dr Juhai Triyanti Agustina menyebutkan, penyakit tidak menular itu seperti jantung dan pembuluh darah (hipertensi) serta diabetes melitus menjadi perhatian pihaknya.
Sebab, angka penyebaran penyakit tersebut di masyarakat termasuk tinggi.
“Sekarang angka kejadian penyakit itu lumayan menjadi saingan dari penyakit menular, harapannya kita menyasar ASN dan Non ASN karena pentingnya screening awal atau deteksi dini supaya kita lebih tahu perihal penyakit tersebut,” ujarnya, Selasa (15/7/25).
Menurutnya, pemeriksaan deteksi dini sangat berguna untuk mengantisipasi secepat mungkin agar pengobatan dapat dilakukan secara tuntas.
Penyakit seperti hipertensi dan diabetes melitus diakuinya memang banyak terjadi di Kota Banjarbaru dengan berbagai macam penyebab, mulai dari pola hidup yang serba instant.
“Dengan pola makan dan pola hidup yang sekarang serba instant banyak gula dan karbon ini menjsdikan angka kejadiannya lumayan banyak,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti program cek kesehatan gratis di seluruh puskesmas.
“Kita ada kan pemeriksaan kesehatan gratis juga, jadi sangat dianjurkan dan wajib harus melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, silahkan datang ke puskesmas,” imbuhnya.
Selain sebagai langkah konkret deteksi dini penyakit tidak menular, program ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat derajat kesehatan warga dan mengurangi beban biaya pengobatan jangka panjang.
Sehingga mereka dapat mengetahui kesehatan diri mereka itu sudah sampai di titik mana.
“Harapannya dengan pemeriksaan ini yang sehat terpantau tetap stabil, dan yang memiliki gejala maka jangan sampai memperparah, lebih jauh juga agar angka kematian bisa kita minimalkan,” ungkapnya.
Dr. Juhai juga mengatakan, deteksi dini bisa dilakukan oleh semua umur, yang mana gejala-gejala penyakit tidak menular ini kerap ditemui di usia produktif manusia.
Bahkan tidak menutup kemungkinan usia anak juga bisa terkena gejalanya.
“Seperti dengan pola makan dan minum serba instant tadi, banyak kadar gulanya hingga akhirnya penyakit kencing manis dan darah tinggi di usia anak bisa terjadi,” terangnya.
Sementara itu, salah satu peserta sosialisasi, Ruslie menyambut baik manfaat dari sosialisasi yang diberikan Dinkes Kota Banjarbaru untuk para pegawai dalam memeriksaan kesehatannya gratis.
“Bagus, kita diarahkan untuk pemeriksaan dini kesehatan yang dilakukan secara gratis melalui puskesmas,” tutupnya.