Bagi Saiful, pengenalan sejarah lokal bukan sekadar pelajaran tambahan, tetapi bagian tak terpisahkan dari pembentukan karakter dan jati diri generasi penerus Banua.
“Generasi muda harus mengenal sejarah dan nilai-nilai lokal bukan hanya sebagai materi pelajaran, tetapi sebagai fondasi kecintaan terhadap daerah dan bangsa,” tegasnya.
Ia menilai, selama ini sejarah lokal sering kali terpinggirkan dalam sistem pendidikan formal. Padahal, Kabupaten Balangan memiliki jejak perjuangan dan kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari tokoh pahlawan daerah hingga cerita rakyat yang sarat makna dan nilai moral.
“Dengan memahami sejarah dan budaya sejak dini, siswa akan tumbuh sebagai generasi yang tidak hanya pintar, tapi juga punya rasa bangga akan akar budayanya,” tambahnya.
Saiful pun mengajak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balangan untuk bersinergi dengan DPRD guna merancang kurikulum sejarah lokal yang sistematis, kontekstual, dan menarik bagi siswa.
Ia menyarankan pelibatan tokoh adat, budayawan, dan sejarawan lokal agar materi ajar benar-benar menggambarkan kekayaan identitas Banua.
“Harus ada kemauan bersama. Jangan sampai ini hanya jadi wacana. Kita ingin sejarah lokal benar-benar masuk ruang kelas dan jadi bagian penting dalam pendidikan karakter,” ujarnya.
Lebih jauh, Saiful menekankan bahwa sejarah lokal dapat menjadi benteng moral bagi generasi muda dalam menghadapi gempuran arus globalisasi yang kerap membawa nilai asing dan menggerus budaya sendiri.
“Kita tidak ingin generasi kita hanya unggul akademik tapi lupa akar. Identitas lokal adalah tameng utama agar mereka tetap membumi di tengah tantangan zaman,” tegasnya.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan pendidik dan pegiat budaya, yang menilai usulan Saiful sebagai langkah konkret membumikan pendidikan yang berpihak pada nilai-nilai lokal.
Dengan dorongan ini, Saiful berharap Kabupaten Balangan bisa menjadi pelopor dalam menghadirkan kurikulum pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta daerah di kalangan pelajar.