REDAKSI8.COM, BANJAR, Depth News – Di balik keberhasilan pembangunan daerah, tersembunyi proses yang tak kalah penting: pemantauan dan evaluasi yang cermat. Inilah yang menjadi fokus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar saat menggelar Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) pada Kamis pagi, 5 Juni 2025, di Aula Bauntung, Bappedalitbang Banjar.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM), khususnya Subbidang Pemerintahan Kecamatan (PK), ini menghadirkan perwakilan dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Banjar. Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Subbid PK, Nuriyami, yang juga memaparkan capaian serta tantangan pelaksanaan program pembangunan di tingkat kecamatan.
Monev Berbasis Elektronik: Akurasi Data Jadi Kunci
Dalam paparannya, Nuriyami menjelaskan pentingnya pelaksanaan Monev melalui aplikasi SIMONDALEV (Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah Berbasis Elektronik), yang kini menjadi tulang punggung pemantauan pembangunan di Banjar.
“Monitoring ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kecamatan tidak hanya menjalankan kegiatan, tetapi juga mampu menyelaraskan antara target, output, serta dokumen pendukung yang valid dan akurat. Ini menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang tepat sasaran,” ujar Nuriyami di hadapan peserta rapat.
Capaian Fisik Tinggi, Tapi Realisasi Keuangan Masih Perlu Digenjot
Dari hasil evaluasi, tercatat bahwa rata-rata realisasi fisik pembangunan di kecamatan sudah mencapai 92,32%, menunjukkan kinerja lapangan yang cukup solid. Namun demikian, terdapat kesenjangan pada aspek realisasi keuangan yang baru menyentuh angka 77,85%, dan unggahan dokumen pendukung yang tercatat di angka 77,38%.
Variasi capaian antar-kecamatan menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam hal akurasi pelaporan dan kecepatan dalam pengunggahan dokumen.
“Angka-angka ini penting untuk ditelaah. Mereka bicara banyak tentang kualitas tata kelola di masing-masing wilayah,” tambah Nuriyami.
Langkah Strategis: Supervisi dan Penguatan SDM Kecamatan
Rapat ini juga menghasilkan beberapa langkah strategis yang disepakati bersama:
– Penetapan timeline pelaporan yang lebih ketat dan terstruktur.
– Peningkatan supervisi dari kecamatan ke tingkat kelurahan.
– Penguatan kapasitas operator kecamatan, baik dari sisi teknis pengelolaan data maupun akurasi laporan yang disampaikan.
Salah satu peserta rapat mengapresiasi kegiatan ini dan melihatnya bukan hanya sebagai ajang evaluasi, tetapi juga ruang belajar bersama.
“Dengan Monev ini, kami bisa melihat langsung di mana kekuatan dan kelemahan kami. Ini membuka ruang refleksi dan perbaikan nyata dalam pelayanan publik,” ujarnya.
Menuju Pembangunan Berbasis Data dan Dampak Nyata
Komitmen Bappedalitbang Banjar terhadap pembangunan yang berbasis data dan berkelanjutan tampak jelas dalam gelaran ini. Dengan sistem SIMONDALEV, Bappedalitbang menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, serta pengambilan kebijakan yang bersandar pada data valid.
Langkah ini selaras dengan semangat reformasi birokrasi, di mana pembangunan tidak hanya dilihat dari serapan anggaran, tetapi juga dari output nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami akan terus mendampingi dan menguatkan koordinasi lintas sektor, agar pembangunan di Kabupaten Banjar benar-benar membawa perubahan yang dirasakan masyarakat,” tutup Nuriyami.
