REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Untuk menangani permasalahan sosial di daerah, Yayasan Pemulihan Rehabilitasi Korban Narkoba (YPR Kobra) berkaloberasi bersama Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan pembinaan dan pemulihan korban penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza) di wilayah Kalsel.

YPR Kobra memberikan pelayanan rehabilitasi baik rawat inap maupun rawat jalan bagi korban penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, dan penderita gangguan jiwa akibat Napza (dual diagnosis).
Ketua LKS YPR Kobra, Ardian Noverdi Pratama menyebutkan, sedikitnya saat ini ada 60 residen atau pasien yang ditangani pihaknya dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.
“Konsep yang kami buat adalah tempat rehabilitasi dengan pendekatan sosial, bukan hukuman. Tujuannya untuk membina kedisiplinan dan kemandirian secara nyaman, tanpa kesan negatif seperti di penjara,” ujarnya, Rabu (4/6/25).
Untuk kegiatan lainnya, YPR Kobra juga memiliki program rehabilitasi pembentukan karakter seperti mental psikis, kerohanian, kegiatan sosial, dan refresh yang berlangsung selama 3 sampai 7 bulan.
“Lama waktu disesuaikan dengan sikap dan perilaku peserta, dan bisa selesai lebih cepat jika dinilai sudah siap pascarehab,” ucapnya.
Ardian menjelaskan, selama rehab peserta menjalani rutinitas harian dari pukul 4 pagi hingga malam, mulai dari ibadah, senam, apel sampai sesi pembinaan.
Adapun materi yang diberikan mencakup seminar penyalahgunaan narkoba, dampak hukumnya, adiksi, serta penguatan mental melalui wawasan kebangsaan, Pancasila, Undang-undang 1945, dan pelatihan baris-berbaris (PBB).
“Kegiatan berlangsung intensif setiap hari sampai Sabtu, dengan hari Minggu sebagai waktu untuk refresh,” tuturnya.
Dalam kegiatan vokasional ini pihaknya didukung oleh berbagai pihak, seperti Dinas Sosial (provinsi dan kabupaten/kota), Kementerian Sosial, Sentral di Luhur, Dinas Pendidikan, PKBM Harapan Baru, serta Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Bantuan, terutama dari Kemensos berupa alat untuk menunjang kegiatan seperti kerajinan tangan, konstruksi, bengkel, serta keterampilan kreatif lainnya,” sebutnya.
Dimana pada dasarnya mereka (pasien) adalah korban penyalahgunaan narkoba, bukan pelaku kriminal.
Di sini (YPR Kobra) mereka dibina untuk mengubah status sosial dan dipersiapkan agar saat kembali ke masyarakat menjadi pribadi baru yang mampu menerapkan pelajaran yang didapat dari rehab.
“Termasuk kemampuan melindungi diri (coping skill) dari tekanan sosial, baik dari dalam maupun luar,” pungkasnya.