REDAKSI8.COM, BANJAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjar terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan data sektoral dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Standar Pelayanan Publik dan Pembinaan Statistik Sektoral bertajuk Pencanangan Desa Cantik (Cinta Statistik) Tahun 2025. Acara berlangsung Selasa (29/4/2025) di Aula Baiman Lantai 3, Kantor Bappedalitbang Kabupaten Banjar.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pihak lintas sektor, mulai dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, hingga pelaku usaha. Hadir di antaranya Kepala BPS Kalimantan Selatan Mukhamad Mukhanif, Kepala BPS Kabupaten Banjar Arih Dwi Prasetyo, serta perwakilan dari Diskominfo, Bappeda, Dinas PMD, Kepolisian Resor Banjar, Lapas Perempuan IIA Martapura, dan sejumlah tokoh desa dan lembaga pendidikan.
Dalam sambutannya, Kepala BPS Banjar Arih Dwi Prasetyo menegaskan pentingnya peningkatan kualitas data hingga ke tingkat desa. Ia menyebut program “Desa Cantik” menjadi salah satu strategi nasional BPS untuk memperkuat pemeliharaan dan publikasi data di desa, yang selama ini dinilai masih lemah akibat terbatasnya SDM dan pemahaman statistik.


“Program ini bukan sekadar pelatihan, tapi membangun budaya statistik di desa agar data bisa diakses, dipahami, dan digunakan untuk pengambilan keputusan,” ujar Arih.

Ia juga menyebut bahwa sejak 2022, Kabupaten Banjar telah menetapkan lima desa sebagai pilot project “Desa Cantik”, mulai dari Desa Simpang Tiga dan Sungai Rangas Tengah (2022), Desa Indrasari (2023), Kelurahan Sekumpul (2024), dan terbaru tahun ini, Desa Melayu Ilir.
Kepala BPS Kalimantan Selatan, Mukhamad Mukhanif, menyambut baik pencapaian tersebut. Ia menekankan bahwa kualitas data yang baik dimulai dari tingkat paling bawah, yaitu desa, karena di situlah kehidupan masyarakat paling nyata terjadi.
“Kami ingin mendengar langsung masukan dari para pemangku kepentingan. Ini menjadi bekal penting untuk meningkatkan pelayanan kami. Semua layanan kami, baik pustaka data, konsultasi statistik, hingga rekomendasi kegiatan statistik, tersedia gratis di kantor BPS,” ungkap Mukhanif.
Ia menambahkan bahwa tantangan ke depan adalah menyediakan data yang mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan demi mendukung perencanaan dan evaluasi pembangunan yang akurat.
Dengan pencanangan “Desa Cantik”, BPS berharap desa-desa di Kabupaten Banjar tidak hanya memiliki data yang lengkap dan akurat, tapi juga mampu menggunakan data tersebut sebagai landasan pembangunan yang tepat sasaran.