“Saya awalnya juga tidak kenal sama dia, namun dalam pembicaraan ia meminta bayaran lima ratus juta buat matikan mesin,” ungkap salah seorang tim pemenangan paslon kontestan di Pilkada Kota Banjarbaru yang namanya tidak ingin dimuat, Kamis (17/04/2025) petang.
Kalian bingung maksud kalimat matikan mesin itu apa? Mari kita bedah.
REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Uang uang uang! Berilah hambamu uaaang, beri hamba uang.
Dukung siapa ikut siapa yang penting uuuaaaang.
Tidak peduli sebelumnya koar-koar meneriakan kalimat demokrasi telah mati! Kembalikan demokrasi!, Tapi ujung-ujungnya juga uang.
Tidak dinampikan tapi ada. Begitulah gambaran politik, kadang teriak dulu baru makan, kadang juga teriak-teriak tapi tidak makan-makan, aduuh! Ini yang kasian.
Baru-baru ini, ada sekelompok orang yang membangun citra mereka sebagai perwakilan warga Banjarbaru untuk memperjuangkan sebuah hak demokrasi masyarakat, tapi dibalik layar, dianulir ada oknum mereka malah menawarkan diri bersama kelompoknya meminta bayaran uang ke salah satu paslon pilkada.
Diduga Oknum dari Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) saat menggalang pertemuan dengan salah satu anggota tim pemenangan paslon tertentu di Pilkada Banjarbaru meminta uang sebesar Rp500 juta.
Di sebuah cafe di Banjarmasin ujar narasumber yang namanya tidak ingin disebutkan, oknum GMPD meminta bayaran sebesar itu untuk mematikan mesin, yang berarti mereka akan diam kalau dibayar. Maksudnya?
Si oknum dan kawan-kawan katanya, ditengarai akan mencoba memulai sebuah pergerakan dengan menggalang masa dan menebar narasi-narasi yang dapat merugikan salah satu paslon pada PSU besok.
Tapi hal itu tidak akan terjadi jika permintaan mereka dipenuhi, apa yang dipinta mereka? Uang. Mereka minta bayaran sebesar Rp500 juta.
Alih-alih mengabulkan permintaan, anggota tim pemenangan paslon itu justru pergi meninggalkan oknum GMPD dan rekannya.
Dia pun sadar gerakan-gerakan yang mengatasnamakan demokrasi beberapa waktu lalu ternyata memiliki kepentingan di dalamnya, yakni uang.
Namun sebelum pergi, dirinya sempat mengabadikan poto bersama oknum GMPD dan satu rekannya.
“Saya awalnya juga tidak kenal sama dia, namun dalam pembicaraan ia meminta bayaran lima ratus juta buat matikan mesin,” ungkap salah seorang tim pemenangan paslon kontestan di Pilkada Kota Banjarbaru.
Sampai berita ini diterbitkan, saat dihubungi beberapa kali via telepon Whatsap oknum GMPD yang bersangkutan tidak memberikan respon.

