“Alhamdulillah, situasi kondusif. Ketersediaan BBM kita terpenuhi dengan baik. Kalau ada antrean panjang, itu lebih banyak terjadi pada BBM bersubsidi,” jelas Rudy Mas’ud.
Tak hanya soal antrean, Gubernur juga menanggapi maraknya keluhan pengguna kendaraan di media sosial terkait motor yang mengalami “brebet” setelah mengisi BBM, terutama di Samarinda dan Balikpapan. Namun, hingga kini, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait masalah tersebut.
“Semuanya dalam kondisi bagus, tergantung tingkat RON-nya. Dulu ada Premium dengan RON 88, sekarang tersedia Pertalite dengan RON 90 dan Pertamax dengan RON 92. Kalau mencari BBM murah dengan kualitas tinggi, tentu tidak ada,” ujarnya.
Menurutnya, jika hanya sedikit kendaraan yang mengalami masalah, hal itu masih tergolong wajar. Ia juga mengingatkan pentingnya perawatan kendaraan secara berkala untuk menghindari kendala teknis.
“Kalau hanya terjadi pada segelintir kendaraan dari jutaan yang ada, itu masih dalam batas normal. Bisa jadi masalahnya bukan di BBM, tapi pada kondisi tangki yang tidak pernah dibersihkan atau kendaraan yang jarang diservis,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rudy Mas’ud memastikan bahwa dirinya sendiri tidak mengalami kendala selama menggunakan BBM yang tersedia di Kaltim.
“Selama ini kami memakai BBM tanpa masalah, tidak ada keluhan,” tutupnya.
Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan keresahan masyarakat terkait kualitas BBM di Kaltim, sekaligus mengedukasi pentingnya pemeliharaan kendaraan agar tetap dalam kondisi optimal.