REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Kurang lebih sepekan bulan Ramadhan, wilayah Kota Banjarbaru banyak didapati kenakalan-kenakalan remaja hingga menjadi atensi pihak kepolisian, bahkan masyarakat Banjarbaru.
Sebab, tidak hanya terjadi sekali atau dua kali saja. Naasnya, setelah berhasil diamankan rata-rata mereka masih berusia dibawah umur, dan kerap melakukan kegiatan seperti balapan liar dan menyimpan minuman keras (miras).
Seperti kejadian terbaru pada hari Selasa (11/3/25), Polsek Liang Anggang berhasil mengamankan belasan remaja, yang diantaranya membawa senjata tajam.
Kemudian pada awal bulan Maret, Polsek Liang Anggang sudah mengamankan sejumlah remaja yang hendak melakukan perang sarung.
Menanggapi hal itu, Kapolres Kota Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan, dalam pencegahan ini penting sekali kolaborasi bersama untuk melakukan pengawasan kepada para remaja.
Baik dari orang tua, guru di sekolah, hingga aparatur pemerintahan seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), lurah dan camat.
“Kita harus saling mengawasi, sehingga kegiatan-kegiatan ini tidak berkembang sampai pencurian, pembacokan, penyalahgunaan narkoba, seks bebas dan lainnya,” ujarnya, Selasa (11/3/25) malam.
AKBP Pius pun tak menampik apabila petugas kepolisian tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi kenakalan remaja.
Terlebih untuk pengawasan Ia berharap adanya peran serta para pihak yang bersentuhan langsung dengan para remaja tersebut.
“Kalau kita sendiri polisi, saya kira kurang maksimal. Tetapi tanggung jawab orang tua, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah harus kita libatkan, sehingga bisa lebih maksimal,” ungkapnya.
Kendati demikian, Ia memastikan, para remaja yang diamankan kepolisian di Banjarbaru baru-baru tadi bukanlah gangster. Mereka adalah anak-anak pelajar yang memiliki orang tua, serta berdomisili dan bersekolah di tempat yang jelas.
“Kalau kita mengikuti framing takutnya kita salah, akhirnya membuat cemas di masyarakat padahal situasinya masih terkendali. Jadi tetap kami akan memberikan informasi sehingga betul-betul sesuai fakta di lapangan,” tegasnya.
Maka dari itu, menurutnya peran orang tua dalam pengawasan anak harus ketat, termasuk aktivitas anak di malam hari, penggunaan sepeda motor beserta kelengkapannya, dan dengan siapa ia bergaul orang tua harus mengetahui.
“Dari itu saya bilang harus berkolaborasi, jangan bosan mengimbau,” ucapnya.
Diwaktu yang berbeda, Kapolsek Liang Anggang, Kompol Imam Suryana menekankan, utamanya kepada orang tua bisa menjaga anak-anaknya agar peristiwa ini tidak terulang kembali.
Namun, pihaknya pun akan tetap pada langkah mengoptimalkan patroli di tempat-tempat dan jam-jam rawan, serta patroli cyber.
“Kita berkoordinasi dengan Polres sebagai yang mempunyai IT untuk patroli cyber, kita akan coba kesana mulai sekarang kita intensifkan karena di media sosial juga cukup banyak yang mengajak agar beraktivitas seperti gengster,” tandasnya.



