REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Beredar sebuah postingan di media sosial dugaan perundungan yang terjadi di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kota Banjarbaru sempat mencuri perhatian publik.
kabar itu dilontarkan oleh ibu korban melalui akun sosial medianya terkait adanya praktik bullying yang diduga membuat putrinya nekat mengakhiri hidup, Selasa (4/2/25) lalu.
Berdasarkan pantauan Redaksi8.com pada hari Kamis (6/2/25) postingan tersebut nampak telah dihapus oleh pemilik akunnya.
Disamping itu, diketahui di sekolah ini sudah ada dua pelajar yang meninggal dunia secara berturut-turut, yang mana keduanya dikenal sebagai pelajar berprestasi.
Kasus pertama terjadi pada hari Sabtu (1/1/25), seorang siswa ditemukan tewas di Embung Lokudat Guntung Damar.
Kasus kedua terjadi pada Selasa (4/1/25), seorang siswi ditemukan gantung diri didalam rumahnya.
Menyikapi hal tersebut, Bagian Humas Sekolah, Taufik mengatakan, pihaknya sudah menemui ibu korban dan telah mengklarifikasi mengenai apa yang sudah dilakukannya hanya karena luapan emosi saja.
“Postingan juga sudah dihapus. Sidin (beliau<-red) tidak pernah berpikir mau membuat kegaduhan. Hanya luapan emosi sesaat,” ungkap Taufik saat dikonfirmasi, Kamis (6/2/25).
Bahkan, ibu korban mengaku, akan membuat video klarifikasi yang menyatakan dugaan tindakan bullying di sekolah itu tidak benar terjadi.
Kendati demikian, pihak sekolah pun angkat bicara perihal adanya peristiwa kematian dari peserta didiknya yang tak sengaja terjadi dua kali berturut-turut.
Ia mengaku sangat amat berduka dengan kasus ini, bahkan acara jalan santai yang seharusnya diselenggarakan pada Rabu (5/1/25) turut diundur satu hari setelahnya sebagai bentuk belasungkawa.
“Kami juga ikut mengurus proses pemulasaraan jenazah hingga berangkat dan dikebumikan. Donasi pun sudah kita antarkan kepada keluarga korban,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, maka sekolah akan terus memasifkan pembelajaran bimbingan konseling (BK) kepada para muridnya.
“Paradigma BK itu sekarang berubah. Kita juga mengarahkan anak-anak yang berprestasi,” tandasnya.