REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Mengingat persebaran dan kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau AIDS di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel) kini kian meningkat menjadi perhatian salah satu tokoh agama di Kota Banjarbaru.
Bukan tanpa alasan, sejak bulan Januari hingga November Tahun 2024 tercatat ada 82 pasien baru di Kota Banjarbaru, yang didominasi oleh laki-laki dengan penyebab seks sesama jenis.
Menanggapi hal tersebut, seorang Pendakwah Agama, Hj. Hafidah mengakui sangat menyayangkan hal tersebut, ditambah Kota Banjarbaru sebagai kota pendidikan.
“Kita menyadari bahwa Banjarbaru ini juga sebagai kota pendidikan itu pasti akan menjadi sorotan, maka jadi tidak baik,” katanya, Rabu (11/12/24).
Menurutnya, masalah ini bukan hanya karena pergaulan bebas saja tapi mungkin juga karena tidak adanya perhatian dari keluarga atau ketidaktahuan dari mana penularannya virus itu.
Maka dari dinas terkait harus memberikan penyuluhan tentang informasi penularan-penularan virus HIV kepada masyarakat sebagai upaya penanggulangan terhadap kasus HIV.
“Oleh karena itu juga perlu adanya penyuluhan lewat media sosial dan sebagainya terhadap masyarakat sehingga mengetahui sebab dan akibatnya,” ujarnya.
Sebab, katanya di usia remaja memang keadaan emosinal seseorang itu masih sangat labil, sehingga perlu perhatian khusus agar tidak terjadi pergaulan bebas dan sebagainya.
“Yang penting sekali itu adalah dari orang tua, lingkungan, bidang pendidik serta para juru dakwah untuk memberikan perhatian pada remaja tersebut,” ucapnya.
Demikian, sebagai seorang pendakwah Ia mengharapkan, dengan adanya informasi ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat mengenai virus HIV. Entah itu dari aspek preventif, promotif hingga kuratif.
“Kami sebagai pendakwah hanya memberikan arahan, kemudian memberikan pemahaman suatu hal kepada mereka bahwa berkelakuan tidak baik dan berperilaku yang bebas itu sesuatu yang tidak dibenarkan oleh agama,” tandasnya.