REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru terus berupaya merangkul Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Putus Sekolah (APS) untuk kembali mendapatkan layanan pendidikan.
Hal ini dilakukan untuk menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing kedepannya.
Sebagai upaya merumuskan strategi kebijakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait telah menyiapkan langkah besar dalam penanganan ATS untuk tahun 2025 mendatang.
Kadisdik Kota Banjarbaru, Dedi Sutoyo mengatakan, ada dua langkah besar yang disiapkan untuk penanganan ATS dan APS di Kota Banjarbaru.
Bahkan sebelumnya, pihaknya sudah melakukan verifikasi validasi data ATS dan APS yang turun dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dinas Pendidikan.
“Data terakhir dari sistem Dapodik Disdik Banjarbaru hingga tahun 2023 tercatat ada sekitar 1.500 ATS di Banjarbaru, data itu telah kita verifikasi validasi data dalam kurun waktu satu bulan setengah dan hari ini data itu selesai diolah,” ujarnya, Senin (9/12/24).
Demikian, Disdik Banjarbaru menggelar rapat kordinasi dan evaluasi percepatan penanganan ATS atau APS di Banjarbaru, tujuannya untuk mendistribusikan data tersebut ke dinas-dinas terkait.
“Hari ini kita mendistribusikan data tersebut ke dinas- dinas terkait kemudian ditambah penandatangan komitmen, setidaknya itu nanti di bulan Februari sudah ada RTL setiap dinas,” katanya.
Berdasarkan hasil verpal di lapangan juga ditemukan data ATS ini karena ada 13 macam alasan, diantaranya tidak mau sekolah, tidak ada biaya, sekolah jauh dari rumah hingga merasa sudah cukup dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya sekarang.
“Itu yang kami pikir temuan yang unik, karena kita sudah berusaha maksimal menyelenggarakan pendidikan di Kota Banjarbaru, oleh sebab itu kami tekankan kerja sama lintas sektor,” jelasnya.
“Karena banyak dari anak-anak kita berada di level SMA memilih tidak melanjutkan sekolah atau dropout (DO) dengan alasan merasa cukup dengan pendidikan yang ada dan sudah bekerja, dan ini yang harus kita detail kan nanti bagaimana tindaklanjutnya,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten I Abdul Basid menyampaikan, bahwa semua SKPD termasuk kementerian hingga masyarakat harus ikut terlibat dalam penanganan ATS dan ATS di Kota Banjarbaru ini.
“Hari ini juga kita sepakati komitmen penanganan itu untuk kemudian dilakukan rapat lebih konkrit dan lebih detail lagi untuk penanganan ATS dan APS,” ucapnya.
Dari ribuan data ATS dan APS yang telah terverifikasi di Kota Banjarbaru ini, Ia berharap tidak hanya disdik saja yang bergerak, tetapi semua stakeholder juga ikut terlibat.
“Termasuk Camat Lurah di Kota Banjarbaru memberikan support, tinggal kita pastikan penanganannya seperti apa sehingga jelas bisa ditangani, meski di sisi lain data ini akan terus bergerak dan dinamis,” tandasnya.