REDAKSI8.COM, KALTIM – Ketua Pemberdayaan Perempuan Muslimat Nahdlatul Ulama di Kutai Timur yang juga Anggota DPRD Kaltim, Sulasih, menegaskan, kasus pelecehan seksual terhadap anak, remaja dan perempuan dewasa harus menjadi perhatian bersama antara masyarakat, pemerintah dan legislatif.
Keprihatinannya berangkat dari dampak trauma berkepanjangan yang sering dialami korban pelecehan.
“Anak-anak perlu tahu area tubuh yang harus dilindungi, dan ini harus disampaikan dengan bahasa yang sesuai,” ujar anggota Fraksi PKB ini.
Di bawah naungan organisasi Muslimat NU, edukasi dilakukan bekerja sama dengan psikolog untuk mengajarkan anak-anak mengenai cara melindungi diri.
Sulasih menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mencegah kekerasan seksual, termasuk dengan lebih mengenal lingkungan pergaulan anak.
“Orang tua harus proaktif mencari tahu keberadaan anak, mengenali teman-temannya, dan tidak lengah,” sarannya.
Ia mengingatkan, pemantauan dapat dibantu dengan teknologi, seperti ponsel, guna memastikan anak berada dalam lingkungan yang aman.
Meskipun data kekerasan fisik belum sepenuhnya tersedia di Kutai Timur, menurut Sulasih, pelecehan seksual menjadi masalah utama yang perlu diwaspadai.
Ia berharap dengan adanya program edukasi yang intensif dan kerjasama seluruh pihak, kasus kekerasan seksual di Kalimantan Timur bisa diminimalisir.
“Diharapkan kita bisa bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi generasi muda, agar mereka tumbuh tanpa kekerasan,” tutupnya.