REDAKSI8.COM, KALTIM – Kekerasan seksual terhadap anak-anak masih menjadi masalah serius yang terjadi di berbagai daerah, dengan banyak kasus yang dilaporkan ke lembaga resmi dan banyak pula yang disimpan oleh keluarga karena dianggap tabu.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, menekankan pentingnya pencegahan melalui edukasi seksual yang dimulai sejak usia dini.
“Supaya kasus-kasus kekerasan seksual pada anak berkurang, pencegahan melalui edukasi seksual sudah saatnya dimulai. Anak-anak perlu diedukasi terkait seksualitas sejak usia dini,” ungkap Damayanti dalam wawancara dengan wartawan.
Ia menegaskan, edukasi seksual harus menjadi prioritas dalam upaya melindungi generasi muda.
“Ini bukan lagi hal yang tabu, tetapi sesuatu yang wajib dilakukan untuk melindungi generasi muda kita,” imbuhnya.
Pendidikan seksual yang tepat, menurut Damayanti, akan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang batasan tubuh mereka, serta menumbuhkan kesadaran untuk melaporkan jika terjadi hal-hal yang tidak wajar.
“Anak-anak harus diajarkan untuk memahami bahwa mereka punya hak atas tubuh mereka, dan mereka harus tahu apa yang aman dan tidak. Dengan demikian, mereka akan lebih siap dalam mengenali dan melawan ancaman kekerasan seksual,” tegasnya.
Damayanti juga menyoroti perlunya kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan pemerintah kota dan kabupaten dalam menjalankan program edukasi seksual ini.
Ia menilai sinergi lintas sektor akan memastikan pendidikan tersebut menjangkau semua lapisan masyarakat.
“Pemprov Kaltim harus bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota. Edukasi ini harus menyentuh seluruh sekolah, bahkan komunitas masyarakat. Hanya dengan kerja sama yang baik, kita bisa memastikan perlindungan maksimal bagi anak-anak,” katanya.
Lebih lanjut, Damayanti berharap edukasi seksual juga dilakukan di lingkungan keluarga dan permukiman.
Ia mendorong agar orang tua diberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan pengetahuan dasar tentang seksualitas kepada anak sejak usia dini.
“Keluarga memiliki peran kunci. Orang tua harus diberi pemahaman bahwa edukasi seksual bukan hal yang menakutkan. Sebaliknya, ini akan membantu anak-anak mereka tumbuh dengan lebih aman dan sadar akan hak-hak mereka,” tegasnya.
Damayanti menekankan, penanganan kekerasan seksual pada anak harus menjadi tanggung jawab bersama.
Edukasi seksual bukanlah solusi tunggal, tetapi bagian dari langkah komprehensif yang harus diambil oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun keluarga.
“Dengan adanya edukasi sejak dini dan kerja sama yang solid, kita berharap angka kekerasan seksual pada anak di Kalimantan Timur bisa ditekan, dan anak-anak kita bisa tumbuh dalam lingkungan yang aman dan terlindungi,” pungkasnya.