REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Harga cabai di Kota Banjarbaru cenderung turun akibat stoknya yang melimpah hingga daya beli berkurang.
Berdasarkan pantauan Redaksi8.com di lapangan, harga cabai japlak sebelumnya Rp35 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram, dan cabai tiung mutiara Rp45 ribu sekarang Rp40 ribu per kilogram.
Kemudian, cabai merah besar dan cabai keriting yang sebelumnya Rp20 ribu sekarang menjadi Rp15 ribu per kilogram.
“Untuk saat ini harga cabai semakin turun, hampir rata Rp5 ribu turunnya per kilogram dan turunya sudah sekitar 5 harian,” katanya, salah satu pedagang cabai di Pasar Bauntung, Kota Banjarbaru, Halim, Selasa (29/10/24).
Menurutnya, harga cabai terus alami penurunan lantaran stoknya yang bertambah banyak tetapi daya beli masyarakat semakin menurun, ditambah musim panen secara bersamaan.
Dimana biasanya masyarakat membeli cabai 2 kilogram sekarang hanya setengah kilogram saja.
“Daya beli masyarakat ini menurun karena income, pendapatan mereka itu menurun efek dari domino karena sekarang banyak proyek-proyek ditutup,” ujarnya.
Namun, supaya cabai dapat bertahan dengan lama Katanya mesti dirawat dengan baik.
“Kalo perawatannya bagus 10 hari bertahan tapi klo tidak bagus perawatannya 2 hari pasti busuk,” ucapnya.
Sementara itu, seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Bauntung, Kota Banjarbaru, Dwi mengaku merasakan daya beli masyarakat saat ini menurun, tidak seperti biasanya.
“Daya beli masyarakat kurang ngga tau juga kenapa tapi kalo hari Sabtu dan Minggu rame aja disini, kalo hari-hari biasa jam 09.00 Wita sudah agak sepi disini,” ungkapnya.
Dwi menuturkan, sebenarnya harga ayam potong ini relatif masih stabil, dalam satu hari biasa terjual 80 ekor sampai 100 ekor.
“Langganan ibu juga banyak kalo di hari Sabtu dan Minggu itu, tapi memang penurunan daya beli ini terasa,” tandasnya.