REDAKSI8.COM, KALTIM – Calon gubernur Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi pemerintah provinsi terkait pengelolaan keuangan, terutama mengenai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang mencapai lebih dari Rp6 triliun pada akhir tahun anggaran 2023.
Ia menilai, besarnya Silpa mencerminkan kurang optimalnya perencanaan penggunaan anggaran untuk kepentingan masyarakat.
“Masalah Silpa ini harus diatasi oleh pemerintah daerah. Jika Silpa besar, itu menunjukkan bahwa kita belum bisa mengelola keuangan dengan baik,” ungkap Hasanuddin kepada wartawan setelah Debat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Tahun 2024, Rabu (23/10/2024) malam.
Katanya, visi-misi dan program rencana jangka panjang serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP) belum direncanakan dengan baik.
Ia mengindikasikan, besarnya Silpa mungkin disebabkan oleh program-program yang belum berjalan maksimal dan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang perlu ditingkatkan.
“Pemerintah belum memaksimalkan kinerja SKPD. Ini semua harus dievaluasi untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran,” katanya.
Dia menekankan pentingnya perhatian masyarakat dan legislator terhadap Silpa, serta perlunya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan penyusunan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita ingin semua yang diprogram dan sudah dialokasikan dananya di APBD terealisasi semuanya,” tambah Hasanuddin.
Ia ingin, Gubernur Kaltim periode 2025-2030 dapat mengambil langkah strategis untuk memperbaiki pengelolaan keuangan daerah, agar anggaran dapat dimanfaatkan untuk pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Mewujudkan harapan masyarakat tidak sulit karena ada uang lebih dari dua puluh triliun sepanjang tahun. Kuatnya fiskal Kaltim seharusnya dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, tetapi belum bisa diwujudkan karena tidak semua yang sudah direncanakan dikerjakan sampai tuntas,” tandasnya.