REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Demi meningkatkan produksi pangan daerah, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan (DKP3) Banjarbaru akan mulai mengembangkan program tanam IP 200.
IP 200 merupakan program tanam padi dua kali satu tahun, yang rencananya dilaksanakan di wilayah Kelurahan Palam, Kota Banjarbaru.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Palam Kota Banjarbaru Yansyan mengatakan, mengenai program IP 200, pihaknya diharuskan menanam padi unggul.
Sebab, di wilayah Palam ini telah masuk ke dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang artinya tidak boleh alih fungsi.
“Kemungkinan setahun akan diterapkan menanam 2 kali, baik padi lokal maupun padi unggul,” katanya, Selasa (23/7/24).
Melihat hasil panen padi lokal saat ini katanya, sudah mulai bagus, sebab cuaca cukup mendukung, tidak terlalu panas pum tidak terlalu hujan.
Sampai saat ini sudah ada sekitar 4 sampai 5 hektare yang mulai dipanen.
Adapun total keseluruhan lahan di wilayah Palam yaitu 148 hektare, namun jika satu hamparan dengan wilayah Bangkal jadi 1.500 hektare.
“Kalau padi lokal masa dari tanam sampai panen itu selama 8 bulan, sedangkan padi unggul sekitar 100 hari,” tuturnya.
Meski demikian, dirinya tidak dapat memastikan baik padi lokal maupun padi unggul yang lebih bagus.
Kendati demikian, apabila keadaan panen padi bagus, maka dalam 1 hektare itu bisa mendapatkan 5 sampai 7 ton.
“Untuk hasil kami masih mencoba IP 200, jadi kami belum bisa memastikan apakah IP 200 lebih meningkat daripada yang lokal atau dibawah yang lokal,” ungkapnya.
Namun Ia menuturkan, di pertanian masih terdapat beberapa kendala yaitu terkait sektor perairaanya.
“Kendalanya di pertanian wilayah Palam ini belum ada irigasi, masih tadah hujan dan sungai-sungai biasa,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DKP3, Kota Banjarbaru, Abu Yazid mengatakan, kurang lebih ada 51 kelompok pertanian yang mendapat bantuan dan penghargaan dari Pemerintah Kota Banjarbaru.
Bahkan, untuk mengatasi inflasi Pemko Banjarbaru berikan bantuan kepada kelompok tani tanam cabai kurang lebih 5 hektare, dan bawang merah 3 hektare.
“Bantuan berupa alsintan, mesin pompa, benih, bibit, dan pupuk, sekaligus pemberian penghargaan kepada insan pertanian,” ucapnya.
Selain itu, Yazid juga mengharapkan, pada tahun 2024 ini jalan usaha tani di pertanian dan irigasi bisa segera dibangun.
“Harapannya kedepan Banjarbaru bisa menjadikan ketersediaan pangan yang cukup,” tandasnya.