REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dalam rangka percepatan menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menggelar orientasi kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Gedung Bina Satria, Banjarbaru, Jum’at (22/3/24).
Kegiatan tersebut untuk membekali para kader Keluarga Berencana (KB), kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader Posyandu yang tergabung dalam TPK dengan pengetahuan ataupun keterampilan yang diperlukan.
Serta melakukan evaluasi terhadap peran mereka sebagai pendamping keluarga.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Ramlan menyampaikan, orientasi itu sangat penting sekali dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan para kader-kader TPK.
“Kegiatan selalu kita laksanakan setiap tahun, untuk membekali para tim pendamping keluarga supaya mereka melek pengetahuan dan keterampilan mereka meningkat,” katanya.
Tujuan lainnya, untuk mengevaluasi bersama terhadap pendampingan calon pengantin dari sebelum hingga setelah pernikahan.
“Mari kita evaluasi bersama terutama pada konsep Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil), agar calon pengantin mendapat bimbingan yang memungkinkan,” ajaknya.
“Sehingga memahami bagaimana kesiapan yang sebenarnya dalam memasuki pernikahan dan memulai kehidupan berkeluarga,” sambungnya.
Ramlan pun meminta kepada para TPK untuk rutin memeriksa jumlah calon pengantin yang terdaftar di Kantor Urusan Agama (KUA) setiap bulan.
Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kesesuaian calon pengantin terdaftar dan yang didampingi.
Tak hanya itu, Ia meminta para TPK memastikan kesehatan calon pengantin wanita dengan melakukan pemeriksaan di Puskesmas, baik setiap minggu atau bulan.
“Mereka yang ingin menikah diharapkan melaporkan keinginan setidaknya 3 bulan sebelum tanggal pernikahan. Juga setiap calon pengantin perempuan diminta menjalani pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar hemoglobin dan memastikan tidak mengalami anemia,” jelasnya.
Sementara itu, bagi Asisten 1 Abdul Basid, kegiatan tersebut sangat penting dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terhadap pendampingan keluarga.
Untuk menyempurnakan program-program yang telah ada di setiap wilayah dengan memberikan bimbingan yang lebih kuat.
Alhasil, dapat membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat stunting secara efektif.
“Kegiatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan dalam pendampingan keluarga serta menjadu momen untuk menjalin silaturahmi,” tandasnya.