Jumat, 31 Oktober 2025
  • Login
  • Register
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Pohon Bonsai Berusia Ratusan Tahun Ada di Puncak Gunung Kahung?

Ramadhani MTD. by Ramadhani MTD.
2 Januari 2024
A A
Pohon Bonsai Berusia Ratusan Tahun Ada di Puncak Gunung Kahung?

Yuandi, warga Banjarbaru tengah berpoto di dekat pohon yang ditengarai hampir menyerupai bentuk dan ukuran daun tanaman Bonsai pada umumnya, yang terletak di kawasan Pegunungan Meratus Puncak Kahung, Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Minggu (31/12/2023). Foto : Yuandi/Warga/Banjarbaru.

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

REDAKSI8.COM, BANJAR – Ditengarai hampir menyerupai bentuk dan ukuran daun tanaman Bonsai pada umumnya, tanaman yang tingginya sekitar 3 meter yang ditemukan di kawasan Pegunungan Kahung ini menjadi perhatian sejumlah pendaki.

Bagi para pendaki yang sempat mengabadikan fotonya di samping pohon tersebut menilai, pohon itu begitu mirip dengan tanaman bonsai.

Sehingga, ditengah rasa lelah menuju Puncak Gunung Kahung, Pendaki asal Kota Banjarbaru Yuandi menyempatkan berpoto disana lantaran bentuk pohonnya mirip tanaman Bonsai.

Ditambah pemandangan sekitarnya pun menampakan kawasan pegunungan Meratus yang terpampang luas.

LihatJuga :

Pemerintah Kabupaten Banjar Harapkan SPPG di Wilayah Terpencil Cepat Terlaksana

Pemkab Banjar Luncurkan Desa Akademi Digital: Wujudkan Masyarakat Cakap Teknologi dan Berdaya Saing Ekonomi

Geger Dana Rp5,1 Triliun, Badrul Ain: Berpotensi Mengarah Ketindakan Korupsi!!!

Sinergi Cegah Pernikahan Usia Dini, Pemkab Banjar Gandeng Pengadilan Agama dan Kemenag

Sebelum menjumpai pohon tersebut, Yuandi mengaku sempat mendengar desas desus di puncak Gunung Kahung terdapat tanaman bonsai yang hidupnya sudah ratusan tahun.

Penasaran akan informasi tersebut, Yuandi dengan teliti memperhatikan pohon demi pohon yang dilewatinya saat mendaki Puncak Gunung Kahung di Desa Belangan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Sabtu (29/12/2023).

Hingga sampai pada lokasi yang didengarnya itu, Ia pun memutuskan beristirahat di sekitaran pohon itu sembari memandangi keindahan Pegunungan Meratus.

“Di puncak Kahung saya dengar ada bonsai ratusan tahun yang hidup,” ujarnya kepada pewarta.

Letaknya kata Yuandi sekitar setengah jam sebelum tiba di Puncak Gunung Kahung.

Kondisi vegetasi sekitaran pohon tersebut ditumbuhi lumut dan akar-akaran. Bahkan tidak jarang ditemukan tumbuhan kantung semar disana.

“Letak pohon itu berada di tempat yang dinamai puncak musang,” bebernya.

Berbeda dengan Yuandi, Risani warga Kabupaten banjar yang gemar merawat tanaman bonsai dirumahnya menampik tanaman yang ada di kahung tersebut adalah tanaman bonsai.

Namun jika dijadikan inspirasi sebagai tanaman bonsai baginya masih memungkinkan.

“Bonsai itu hasil bentukan manusia. Walaupun tanaman bonsai juga diambil dari alam. Tapi itu bukan bonsai,” ucapnya melalui sambungan telepon, Selasa (2/1/2023) pukul 14.29 wita.

Ia menyarankan, tumbuhan yang dimaksud sebaiknya tidak dieksploitasi atau dipotong untuk di bawa ke rumah. Sebab, tumbuhan tersebut akan indah jika tetap berada disana.

“Jangan diambil dibawa ke Rumah,” saran lelaki yang dulunya tergabung di salah satu organisasi Pecinta Alam itu.

Dilansir dari Wikipedia, Bonsai “Foire du Valais”, Swiss, 2005, merupakan tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.

Penanaman sai berati di pot dangkal yang disebut bon. Istilah bonsai dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal.

Apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon.

Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu.

Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya.

Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut.

Bonsai berasal dari seni miniaturisasi tanaman yang disebut penjing dari periode Dinasti Tang.

Menanam bonsai menjadi pekerjaan sambilan samurai zaman Edo, saat bonsai mencapai puncak kepopuleran.

Sejak zaman Meiji, bonsai dianggap sebagai hobi yang bergaya. Namun pemeliharaan bonsai dan penyiraman memakan banyak waktu.

Sejalan dengan lingkungan tempat tinggal di Jepang yang makin modern dan tidak memiliki halaman, penggemar bonsai akhirnya terbatas pada kalangan berusia lanjut.

Share30Tweet19Send

Related Posts

Ingin Tinggalkan Jejak Bermakna, Satgas TMMD Bangun Gapura dan Bangun Jalan di Desa Rejosari

Ingin Tinggalkan Jejak Bermakna, Satgas TMMD Bangun Gapura dan Bangun Jalan di Desa Rejosari

by erna wati
31 Oktober 2025

REDAKSI8.COM, TANAH BUMBU — Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1022/Tanah Bumbu hampir menyelesaikan pembangunan jalan desa...

Dukung Fasilitas Keagamaan, Satgas TMMD Kodim Tanah Bumbu Bangun MCK di Pendopo Majelis Desa Rejosari

Dukung Fasilitas Keagamaan, Satgas TMMD Kodim Tanah Bumbu Bangun MCK di Pendopo Majelis Desa Rejosari

by erna wati
31 Oktober 2025

REDAKSI8.COM, TANAH BUMBU — Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1022 Tanah Bumbu terus melanjutkan pembangunan sarana...

Kabupaten Banjar Siaga Batingsor, Pemkab Matangkan Langkah Mitigasi Hadapi Musim Hujan

Kabupaten Banjar Siaga Batingsor, Pemkab Matangkan Langkah Mitigasi Hadapi Musim Hujan

by Az-Zukhairy
31 Oktober 2025

REDAKSI8.COM, BANJAR - Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Banjar tak mau lengah. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkab Banjar...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • ULM dan Pemkab HST Dirikan Kampus di Daerah, Tiga Prodi Siap Dibuka

    ULM dan Pemkab HST Dirikan Kampus di Daerah, Tiga Prodi Siap Dibuka

    367 shares
    Share 147 Tweet 92
  • Diduga Ada Pejabat Kuasai Lapak di Pasar Bauntung, Tunggakan Retribusi Capai Rp5 Miliar

    316 shares
    Share 126 Tweet 79
  • PCNU Kabupaten Banjar Desak Pemerintah Setarakan Ijazah Pesantren dengan Pendidikan Formal

    181 shares
    Share 72 Tweet 45
  • Semarak Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Banjar: Ribuan Santri Kobarkan Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

    178 shares
    Share 71 Tweet 45
  • Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Banjar Ikuti Forum Konsultasi Publik 2025 Yang Digelar BKPSDM

    165 shares
    Share 66 Tweet 41

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Login
  • Sign Up

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In