REDAKSI8.COM – Komisi II DPRD Kabupaten Banjar gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PD Pasar Bauntung Batuah (PBB) Kabupaten Banjar. RDP tersebut untuk membahas bagaimana kedepannya pasar yang ada di Kabupaten Banjar.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banjar, Pribadi Heru Jaya mengatakan, pada kesempatan tersebut pihaknya lebih memfokuskan pembahasan mengenai cara pengelolaan dan manajerial yang ada pada PD Pasar.
“Karena pasar ini kan sebagai profil daerah atau cerminnya kota. Terlebih, hingga saat ini belum ada perubahan-perubahan signifikan yang dikelola PD Pasar, seperti di Pasar Batuah, komoditi pedagang campur aduk, atau tidak tematik,” ujarnya
Atas dasar tersebut, papar politisi PKB yang akrab disapa Heru ini menambahkan, Komisi II menargetkan bulan mendatang PD Pasar harus mempunyai konsep terkait bagiamana cara menata kelola pasar dengan baik, tak terkecuali mengenai manajemen yang ada di PD Pasar.
“Kalau tidak dilakukan penata kelolaan pasar, bagaimana pasar ini dapat meningkatkan perekonomian pedagang. Kalau kondisinya hanya seperti ini saja, tidak menutup kemungkinan Pasar Tradisional kita akan digilas pasar online di era digital ini,” ucapnya.
Heru menjelaskan, kondisi pasar yang tidak tertata kelola dengan baik dan nampak kumuh, membuat pembeli malas datang, dan lebih memilih berbelanja online. Maka, sehingga pihaknya berharap PD Pasar harus memiliki konsep untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
“Dengan begitu pedagang dapat diuntungkan dan pengunjung yang berbelanja di pasar merasa nyaman. Dampaknya, perputaran ekonomi di pasar akan dapat berjalan cepat. Tentunya, hal ini dapat terwujud, jika sistem manajerialnya terkelola dengan baik,” ujarnya.
Direktur PD PBB Kabupaten Banjar, Rusdiansyah, mengungkapkan, terkait penata kelolaan pasar tersebut tentunya harus mendapat dukungan semua pihak. Baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab), DPRD, partisipasi pedagang, pihak ketiga, pedagang, atau pun pihak swasta yang ingin berinvestasi.
“Perubahan sarana dan prasarana tempat berjualan ini tentunya akan dilakukan secara bertahap, dan harus menyelaraskan dengan arahan Bupati Kabupaten Banjar serta pihak terkait lainnya, khususnya pihak-pihak yang berada di lingkungan pasar,” bebernya.
Terlebih, tambah Rusdi, infrastruktur di lingkungan pasar yang akan dilakukan perubahan penataan sudah berumur. Sehingga, dalam penata kelolaannya agar terpelihara dengan baik dan dapat memunculkan daya tarik bagi pengunjung, tentunya ada langkah-langkah yang harus dilakukan dan mendapat dukungan semua pihak.
“Jadi, bukan hanya dari sisi penataan tempat berjualan saja untuk memunculkan daya tarik. Artinya, pasar yang semula hanya menjadi aktivitas jual beli, kedepannya harus punya konsep kawasan yang menjadi daya tarik pengunjung, serta membuat kawasan berjualan pedagang lebih representatif dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Agar Pasar Tradisional tak kalah bersaing di tengah pertumbuhan pasar digital saat ini, Rusli sudah mengajak pedagang agar melek teknologi.
“Jadi, kita meminta kepada sejumlah pedagang untuk menginformasikan data mereka, agar PD Pasar dapat membantu memasarkan dagangan mereka melalui pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan PD Pasar, seperti BRI Online, Mamaline.id, Gojek, dan lainnya, dan ini sudah kami lakukan namun belum secara keseluruhan. Kami juga berencana menyediakan aplikasi untuk pedagang kedepannya, sehingga ketersediaan pasar Online yang ada di PD Pasar dapat mereka manfaatkan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Terkait konsep penata kelolaan pasar guna menambah daya tarik pengunjung, Rusdi mengaku akan siap mempresentasikannya kepada anggota dewan serta pihak terkait lainnya.