REDAKSI8.COM – Melalui Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kalimantan Selatan, akhirnya Komoditas Belut (Live ricefield eels) hidup sebanyak 1.550 Kilogram dan King Fish serta Grouper Fish dari Kalimantan Selatan (Kalsel), hari ini perdana mulai diekspor ke Negara China.

Ekspor tersebut berutujuan dalam rangka mewujudkan ”Sinergitas Mendorong Peningkatan Ekspor Komoditas Perikanan Kalimantan Selatan, di Regulated Agent Angkasa Pura Logistic (Cargo Lama) Bandara Syamsudin Noor, Rabu (18/11).
Kepala Balai KIPM Banjarmasin, Sokhib menerangkan, berdasarkan sertifikat kesehatan ikan yang diterbitkan pihaknya, komoditas perikanan seperti diantaranya Udang, Kepiting, Daging Rajungan, Ikan Segar, Arwana termasuk Belut yang dikirim merupakan komoditas unggulan yang menyumbangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Sampai bulan Oktober 2020 ini Ia menambahkan, ada sebesar Rp. 885.286.388 dengan nilai komoditas sebesar Rp. 145.414.931.181.
“Kami melakukannya melalui Pengendalian Penerapan Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB), system Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) di unit Pembudidayaan Ikan dan di Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan Health Certificate,” ujarnya kepada Redaksi8.com.
“Pengawalan Mutu dan Karantina secara berkesinambungan ini merupakan tugas kami untuk menjamin Ikan, produk maupun hasil perikanan sehat, aman dan layak dikonsumsi serta tidak membahayakan lingkungan,” sambung Shokib.
Lebih jauh Sokhib menambahkan, peluang ekspor Kalsel di tahun 2018 untuk ekspor sebanyak 2.683.512,68 kg, 108 Container = 19 %, Domestik Keluar sebanyak 11.460.718,8 kg.
Sedangkan peluang ekspor langsung sebanyak 450 Container atau sebesar 81 %, untuk tahun 2019 untuk ekspor sebanyak 2.338.411 kg, 95 Container = 19 %, Domestik Keluar sebanyak 12.505.659, dengan peluang ekspor langsung sebanyak 492 Container = 84 %.
“Sampai bulan Oktober tahun 2020 ini Berdasarkan penerbitan Sertifikasi kesehatan ikan dan mutu hasil perikanan ekspor dengan 5 komoditas dominan yakni Frozen Shrimps, Fresh Swimming Crab, Frozen cook Shrimps, White Pomfret Fish dan Arwana Banjar Red dengan Negara Tujuan dominan Jepang, Malaysia, Singapore, Hongkong dan Taiwan sebanyak 10.550 ekor Arwana Banjar Red, 1.708.770,61 kg senilai Rp. 145.414.931,181,” jelasnya.
Shokib mengharapkan, dengan adanya ekspor perdana oleh CV. 3A pada hari ini yaitu sebanyak 1.550 kilogram Belut semakin mendorong peningkatan ekspor langsung dari Kalimantan Selatan, mengingat besarnya potensi komoditas perikanan di Kalimantan Selatan.
Sebagai informasi bahwa CV. Tiga A ini telah bersertifikat HACCP, serta pada tahun 2020 ini CV. Tiga A juga telah tersertifikasi CKIB, dimana sertifikasi tersebut dibutuhkan untuk pemenuhan persyaratan Negara Tujuan
Turut hadir dalam kegiatan hari ini GM PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin
Airport Operation Service and Security, Senior Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Kepala Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Banjarmasin, Regulated Agent Angkasa Pura Logistic, Pimpinan CV. Tiga A.
Selanjutnya PLT Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Padhli menerangkan, belut sendiri bukanlah komoditas yang familiar sebagai ikan konsumsi di Kalsel.
Namun, melihat potensi ekspor yang bagus seperti sekarang, pihaknya akan mendorong peningkatan budidaya belut tanpa mengabaikan komoditas lain.
“Permintaan belut oleh negara China sebesar 3 ton sedangkan kita sementara saat ini hanya bisa setengahnya, artinya permintaannya banyak tapi kita produksi kita masih perlu peningkatan. Inilah tantangan kita semua,” ungkap Padhli.
“Maka dari itu kami DKP Kalsel siap memajukan dan mendorong budidaya belut di wilayah Kalsel untuk membantu percepatan pembangkitan ekonomi di banua kita, jika berhasil maka kita akan menjadi wilayah yang sukses membangun kebangkitan ekonomi nasional,” sambungnya.