REDAKSI8.COM, BANAJRBARU – Sepekan lalu, Senin (27/11/2023) pagi, Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin menyinggung soal perekrutan pegawai di PTAM Intan Banjar yang dinilainya ada dugaan menggunakan sistem nepotisme.

Dimana, pihak PTAM ditengarai hanya merekrut pegawai sesuai titipan pejabat tertentu saja, tidak secara terbuka.

“Kita berharap PTAM Intan Banjar ini bekerja secara profesional, merekrut pegawai secara terukur sesuai dengan kebutuhan, sesuai keahlian dan bukan hanya titipan saja,” ujarnya.
Perekrutan pegawai baru secara terbuka katanya sudah lama tidak dilaksanakan. Sehingga, perekrutan pegawai saat ini masih dipertanyakan.
“Kalau alasannya outsourcing (tenaga alih daya<-red), lihat dulu kebutuhannya maupun pendidikannya sesuai atau tidak. Selama kami menjadi pemegang saham, belum ada penyampaian terkait hal tersebut,” bebernya.
Aditya pun menyebut, Pemko Banjarbaru sebagai salah satu pemegang saham tak segan-segan akan merombak direksi. Jika memang didapati adanya kinerja yang tidak bagus dan tidak profesional.
Tidak hanya soal perekrutan pegawai, baru-baru tadi Walikota Aditya pun menyinggung permasalahan layanan PTAM Intan Banjar.
Ketika diwawancara kembali Redaksi8.com, usai Apel Kesiapsiagaan Bencana Banjir di Lapangan Dr. Murdjani, Kota Banjarbaru, Selasa (5/12/23), Ia menilai pekerjaan seluruh direksi PTAM Intan Banjar tidak propesional.
“Kami menilai direktur, ya semua direksi tidak profesional,” cetusnya.
Karena sebagai penanggungjawab menurutnya, Direktur Umum (dirut) khususunya, semestinya bisa membantu masyarakat yang sedang kesusahan di musim kering (kemarau) kemarin.
“Kemarin pada saat Banjarbaru musim kering, itu hampir seluruh hidran di Kota Banjarbaru ditutup oleh PDAM. Sempat kita tiga kali manggil pertama dan kedua meminta dibuka masih ditutup. Memanggil ke tiga baru dibuka,” jelasnya.
Aditya mengatakan, memang dalam fungsinya selain mencari profit oriented, PTAM Intan Banjar pun tetap mengedepankan sisi sosial.
Karena baginya, hal itu menyangkut hajat hidup masyarakat. Apalagi PTAM milik pemerintah.
Ia menukas, masyarakat dalam kesusahan seperti musim kering kemarin, PTAM Intan Banjar seharusnya membuka hidran-hidran tersebut.
“Kalau mau itung-itungan tidak masalah silahkan pasang meteran dihidran, nanti Pemerintah Kota Banjarbaru yang bayar,” tegasnya.
Sementara itu, Bagian Humas dan SDM PTAM Intan Banjar Wahyuni ketika dikonfirmasi menampik, terkait informasi adanya dugaan sistem nepotisme dalam perekrutan pegawai.
Katanya, informasi tersebut tidaklah benar. Hanya sekedar isu yang beredar.
“Itu tidak benar. Itu hanya isu aja. Sudah berlalu lah,” jawabnya singkat kepada pewarta.
Pihaknya justru fokus kepada pelayanan masyarakat yang semakin hari pengguna layanan PTAM semakin bertambah banyak.
“Saat ini kita fokus terhadap pelayanan ke masyarakat,” tandasnya.