REDAKSI8.COM – Tidak sedikit mantan pemain sepakbola profesional yang terjun ke dunia kepelatihan usai mereka ‘gantung sepatu’.
Selain karena faktor kecintaan mereka terhadap dunia sepakbola, ada juga faktor lainnya, yaitu untuk membina serta meningkatkan kemampuan olah bola anak-anak usia dini di suatu Sekolah Sepak Bola (SSB).
Coach Indra Syafruddin misalnya.
Mengawali karir sebagai pemain klub sepakbola Tirta Utama PDAM tahun 80’an, Coach Indra juga telah menjajaki dunia kepelatihan di SSB pada tahun 1994 sampai tahun 2010 lalu.
Sempat vakum hampir 9 tahun, gairah untuk melatih di SSB kembali bergejolak.
Bukan tanpa alasan gairah itu kembali bergejolak. Pasalnya ungkap Coach indra, ia melihat penurunan kualitas pemain secara individu.
”Pelatih SSB sekarang banyak melakukan kesalahan yang sangat fundamental dalam menyiapkan pemain usia dini,” tandas Coach Indra.
Ia mencontohkan, pelatih SSB saat ini banyak yang mengarah kepada program latihan fisik dan kecepatan untuk pemain usia dini.
Menurut Coach Indra, ketika mereka masuk ke usia prestasi (U-14 ke atas), pemain ini akan jauh ketinggalan dengan pemain yang banyak dilatih teknik dasar pada usia dini.
”Untuk prestasi memang bisa dicapai. Terlepas dari itu, banyak pelatih tidak melakukan latihan multilateral untuk pemain usia dini,” beber pria kelahiran Barabai, 10 September 1972 ini.
Saat ditanya Jurnalis Redaksi8.com mengenai hal-hal apa saja yang sebenarnya harus dilakukan pelatih SSB untuk meminimalisir kesalahan dalam melatih usia dini, Coach Indra punya jawabannya.
”Upadate terus ilmu kepelatihan. Buku Wiel Coever tentang sepakbola ‘Program Pembinaan Pemain Ideal’ juga bagus sebagai pegangan penting buat pelatih,” sebutnya.
Lalu, saat disinggung mengenai ada tidaknya SSB yang menarik minatnya untuk kembali melatih, Coach Indra menjawab ‘SSB Cahaya Banua Jaya (SSB CBJ)’.
”Saya tertarik melatih SSB CBJ karena mempunyai visi pembinaan murni, yang mengarah dengan konsep akademi di luar negeri,” lugasnya.
Di sisi lain, ternyata Coach Indra pernah merasakan jadi ‘anak asuh kesayangan’ Coach Danurwindo.
Coach Indra menceritakan, semasa masih aktif bermain dulu, ia menjadi pemain yang paling banyak mengajak diskusi Coach Danurwindo, saat Coach Danurwindo melatih Tim PraPON Kalsel.
Hal inilah yang menjadi alasan kenapa Coach Danur ‘menyukai’ dan menjadikan Coach Indra sebagai ‘anak kesayangan’.
”Selain itu beliau suka karena main taktis, teknik individu bagus dan tenang saat main, bisa mengkoordinir kawan pada saat di lapangan,” aku Coach Indra.
Sekadar diketahui, Coach Danurwindo saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI (Timnas Indonesia).
Tidak hanya itu, Ia juga pernah menjabat sebagai Asisten Trod Grib Klub AC Parma Italia, serta pernah melatih banyak klub di Liga Indonesia.
Karir Indra Syafruddin Sebagai Pemain (Klub) :
- Tirta Utama PDAM Banjarmasin
- Tim Haornas U-16 pertama Kalsel ke Jakarta (1986)
- Tim Haornas ke 2 di Tangerang (1987)
- Tim Soeratin Peseban Banjarmasin
- Tim Porprov Tabalong (1991)
- Tim PraPON Kalsel (1992)
- Tim Galakarya Kalsel (1992)
Karir Indra Syafruddin Sebagai Pelatih (Klub) :
- Tirta Utama PDAM Banjarmasin
- Tim Persebaru Banjarbaru Turnamen HUT Barito Putera (2000)