Tradisi tahunan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarat makna sejarah. Pawai taptu, yang identik dengan obor menyala, mengingatkan masyarakat pada perjuangan para pahlawan bangsa di masa penjajahan yang hidup dalam keterbatasan, termasuk tanpa penerangan listrik.
Bertindak sebagai inspektur apel, Komandan Kodim 1004 Kotabaru Letkol Inf. Cecep Cahyadi, S.E., M.I.Pol memimpin jalannya upacara. Dalam kesempatan itu, ia menyalakan obor pertama yang kemudian diteruskan kepada perwakilan pramuka dan secara serentak diikuti ratusan peserta dari TNI/Polri, Satpol PP-Damkar, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, mahasiswa, hingga para pelajar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kotabaru Syairi Mukhlis, unsur Forkopimda, Sekda, para Asisten, Staf Ahli, dan Kepala SKPD. Kehadiran jajaran pemerintah daerah bersama masyarakat menambah khidmat sekaligus semarak acara.
Arak-arakan pawai taptu dimulai dari Lapangan Siring Laut menuju sejumlah ruas jalan utama, di antaranya Jalan H. Agus Salim, Patmaraga, Singabana, hingga Putri Cipta Sari, sebelum akhirnya kembali ke Sea Walk Siring Laut sebagai titik akhir. Suasana semakin semarak dengan iringan marching band Gita Bamega Kodim 1004 Kotabaru, yang memukau warga di sepanjang jalan.
Robi, salah seorang warga yang antusias menyaksikan, mengaku pawai ini memiliki nilai edukasi tinggi bagi generasi muda.
“Pawai taptu ini seakan membawa kita kembali ke masa perjuangan. Obor yang menyala menggambarkan betapa beratnya kehidupan di masa penjajahan tanpa listrik. Bagi generasi sekarang, ini jadi pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati lahir dari perjuangan penuh pengorbanan,” ujarnya.
Tak hanya pawai, malam itu juga dilanjutkan dengan apel renungan suci di Taman Makam Pahlawan Wadah Batuah, sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan bangsa.
Tradisi apel dan pawai taptu ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan terus hidup di tengah masyarakat Kotabaru, sekaligus menumbuhkan kembali nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh para pendahulu bangsa.