REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Memperingati Semangat Kemerdekaan RI ke-80, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banjarmasin bersama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Kalimantan sepakat meningkatkan pasokan listrik di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Langkah itu menjadi dorongan penting bagi pertumbuhan ekonomi maritim dan transformasi layanan logistik nasional.
Kesepakatan ini mencakup perubahan daya dari 5.540 kVA menjadi 8.660 kVA untuk menunjang operasional Pelindo di kawasan Pelabuhan Trisakti.

Penandatanganan berlangsung di Aula Merdeka, Kantor PLN UP3 Banjarmasin, pada Rabu, 6 Agustus 2025, dihadiri jajaran manajemen kedua pihak.
Manajer PLN UP3 Banjarmasin, Yanuar, menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan sekadar menambah kapasitas listrik, tetapi juga memastikan keandalan dan kualitas pasokan untuk mendukung aktivitas bongkar muat, logistik, dan peralatan berbasis listrik.
“Pelabuhan adalah nadi perekonomian. Dengan sistem kelistrikan yang kuat, tegangan terjaga, respon cepat, dan dukungan teknis 24 jam, kami siap menjadi mitra strategis Pelindo,” jelasnya.
Ia menambahkan, peningkatan daya itu didukung studi sistem jaringan, penguatan infrastruktur gardu, dan koordinasi teknis intensif.
“Kami tidak hanya menyediakan energi, tapi juga solusi berkelanjutan untuk sektor-sektor vital,” ujarnya.
Sub Regional Head PT Pelindo Regional Kalimantan, Sugiono, mengapresiasi langkah cepat PLN.
Menurutnya, peningkatan daya ini sejalan dengan roadmap transformasi pelabuhan menuju Green Port.
“Kebutuhan listrik kami terus bertambah seiring pengembangan infrastruktur, digitalisasi layanan, dan elektrifikasi peralatan bongkar muat. Dengan pasokan andal dari PLN, kami memiliki landasan kuat untuk mengembangkan Smart Port dan mengurangi emisi karbon,” ungkapnya.
General Manager PLN UID Kalselteng, Iwan Soelistijono, menyampaikan bahwa sinergi ini adalah wujud nyata komitmen PLN dalam memperkuat sektor maritim sebagai salah satu penggerak ekonomi Kalimantan.
“Peningkatan daya ini tidak hanya mendukung operasional Pelabuhan Trisakti, tetapi juga mempertegas peran PLN dalam mendorong pemanfaatan listrik ramah lingkungan di dunia maritim yang keberlanjutan,” ujarnya.
Peningkatan daya itu memungkinkan Pelindo memaksimalkan penggunaan peralatan listrik tanpa khawatir keterbatasan suplai, sekaligus mengurangi ketergantungan pada genset berbahan bakar fosil.
Dengan dukungan sistem distribusi berlapis (Backup System) untuk meminimalkan risiko gangguan, operasional pelabuhan menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan selaras dengan target Net Zero Emission pemerintah.
“Sinergi PLN dan Pelindo di Kalimantan menjadi contoh konkret kolaborasi BUMN yang memberi dampak nyata bagi pembangunan nasional dan perekonomian daerah. Kami berharap ini akan menjadi model sinergi di sektor lain, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat dan pelaku usaha.” Pungkas Iwan