REDAKSI8.COM, BANJARMASIN – Harga pangan di Kota Banjarmasin mengalami fluktuasi beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin, melalui Kepala Seksi Pengendalian Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Mahyudin menerangkan, kenaikan harga pangan terjadi pada beberapa komoditas, termasuk beras impor.

Diantaranya bawang putih, cabai merah keriting dan daging sapi. Sedangkan bahan pangan lainnya masih normal.
“Kalau melihat dari data kita yang kita pantau ini sebagian kaya cabai merah besar itu naik 1,37 persen. Kalau merah keriting itu malah turun 1,28 persen. Jadi hanya sebagian, tidak semua bahan pangan,” ungkapnya.
Inflasi di Banjarmasin ujarnya relatif stabil, dan kenaikan harga bukan hanya disebabkan oleh faktor pangan, melainkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan biaya angkutan udara turut mempengaruhi inflasi secara keseluruhan.
“Kondisi inflasi kita ini sudah 2,72 persen untuk sampai dengan bulan ini. Cukup stabil untuk bulan ini,” bebernya.
Dia ingin, peningkatan kerja sama antara pemerintah, pedagang dan masyarakat dapat membantu mengatasi tantangan kenaikan harga pangan di Banjarmasin.
Serta, menjaga ketersediaan pangan yang memadai bagi seluruh masyarakat.
Nuni salah satu pedagang sayur di pasar Gang Laksana, Belitung Selatan mengatakan, saat ini bahan-bahan seperti sayur harganya naik sampai dua kali lipat dari sebelumnya.
“Cabe rawit biasanya cuma Rp30 – Ro40 ribu sekarang Rp60 ribu, dua kali lipat naiknya. Wortel biasanya Rp18 ribu sekarang Rp23 ribu. Timun biasa Rp8 ribu sekarang Rp15 ribu,” rincinya.
Hal ini memberikan dampak pada pendapatan yang Ia peroleh lantaran banyak pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga.
Masih banyak pembeli yang mengira harganya masih murah, padahal harga bahan pangan ucuapnya sudah naik.
“Orang belanja itu komplain, mengapa bisa mahal dan orang itu taunya murah. Jadi naik banget gitu, pembeli kurang,” tutupnya.