REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Banjarbaru menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru usai insiden keracunan massal di Kabupaten Banjar.

Salah satunya Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru menilai sistem pengolahan dan distribusi makanan dalam program tersebut perlu dievaluasi total untuk menjamin keamanan dan kualitas gizi makanan yang disalurkan ke sekolah-sekolah.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama 21 dapur MBG, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, Senin (13/10/25), Komisi I menyoroti persoalan perbedaan waktu memasak antar dapur serta lamanya waktu pengiriman ke penerima.

Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Ririk Sumari Restuningtyas mengatakan, setiap dapur MBG memiliki jadwal masak yang berbeda-beda sehingga perlu penyesuaian agar standar mutu tetap terjaga.
“Variatif tadi, ada yang menyampaikan dapur masak dari jam 2 pagi, ada yang jam 3 pagi. Tentunya mereka harus mengevaluasi,” ujarnya.
Menurut Ririk, selain waktu memasak, jarak tempuh pengantaran juga krusial, mengingat makanan MBG seharusnya diterima maksimal 30 menit setelah dikirim agar masih dalam kondisi layak konsumsi.
“Harapannya, seperti yang disampaikan koordinator wilayah, akan ada evaluasi terutama terkait pengiriman makanannya,” ucapnya.
Ia mendesak, seluruh dapur MBG di Kota Banjarbaru untuk memperketat kontrol waktu masak dan distribusi agar kualitas gizi tidak menurun selama perjalanan.
Bahkan, DPRD juga mendorong percepatan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) MBG yang hingga kini belum terbentuk.
“Baru mau dibentuk, dimana mereka baru mau bentuk persatuan visinya untuk percepatan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Ririk berharap pelaksanaan program MBG di Kota Banjarbaru kedepannya dapat berjalan lebih terkoordinasi antara dapur MBG, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan agar tidak terjadi masalah serupa seperti di daerah lain.
“Harapannya para mitra BGN dan Korwil SPPG di Kota Banjarbaru juga bisa bemitra dengan Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan Banjarbaru,” tutupnya.