BANJARBARU, REDAKSI8.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru sangat serius dalam menjalankan dan merealisasikan program Homecare dengan sasaran Lanjut Usia (Lansia) dan Penyandang Disabilitas se-Kota Banjarbaru.
Hal tersebut ditanggapi oleh anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru, Syamsuri mengatakan, Homecare memang program dari Pemerintah dan selama anggarannya ada dari Pemerintah maka program tetap terus bisa dilaksanakan.
“Artinya ada payung hukumnya yang jelas bagi kami tidak ada masalah,” ucapnya.
Banyak warga Kota Banjarbaru yang mendapat dan memanfaatkan program Homecare ini dengan layanan pendamping dan perawatan lanjut usia serta penyandang disabilitas dirumah maupun dilingkungan keluarga.
Menurut Syamsuri Program Homecare memang tujuannya untuk mengantisipasi eksploitasi anak-anak yatim yang ada di Kota Banjarbaru.
Tentunya pasti akan ada yang harus dievaluasi dan diperbaiki, baik dari sisi program, kegiatan maupun sasaran dan anggaranya.
Mudah-mudahan program pemerintah Homecare ini bisa meminimalisir bahkan menghilangkan eksploitasi anak-anak yatim, dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Tentunya ini perlu mendapat apresiasi dari kita, karena selama ini banyak anak yatim yang ada di Kota Banjarbaru khususnya sepanjang jalan A Yani yang di eksploitasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru Said Abdullah akan memperluas dan menyempurnakan program homecare di Banjarbaru.
Caranya, dengan menambah keterlibatan SKPD di Banjarbaru. Kemudian menambah layanan bantuan untuk anak yatim maupun mereka anak yatim yang ditinggal di panti asuhan.
“Caranya dengan mengintervasi masalah permakanannya, kemudian tempat tinggal dan pendidikannya,” ujar Sekda Banjarbaru saat membuka acara Monitoring Pelayanan Homecare, di Aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Selasa (21/03/2023).
Ia menambahkan, program tersebut sangat terasa manfaatnya dan perlu dilanjutkan, sehingga diperlukan penyempurnaan dan perluasan.