REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Kota Banjarbaru mulai mempersiapkan ratusan personel nya untuk mengawal jutaan masyarakat pada saat Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul yang akan datang.
Oleh karena itu, Polres Banjarbaru menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Lilin Intan 2024 dan Haul Abah Guru Sekumpul bersama Pemerintahan, Kodim, Pembuka Agama hingga tokoh kerukunan di Aula Polres Banjarbaru, Jum’at (13/12/24).
Kabag Ops Polres Banjarbaru, Kompol Indra Agung Perdana Putra menyampaikan, beberapa saran dan masukan yang diberikan sangat baik sekali, karena semua itu demi kemaslahatan, keamanan, ketertiban menjelang operasi lilin, tahun baru maupun Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul.
“Pada dasarnya pengamanan itu 90 persen sama, hanya berkurang pada titik lokasi tertentu karena ada perbaikan jalan, kemudian pengangkutan kendaraan, dan personel pengamanan juga sama,” ujarnya.
Sedangkan untuk jumlah anggota yang akan dilibatkan dalam mengamankan Haul Abah Guru Sekumpul yakni sekitar 418 personel.
Kemudian H+1 pihaknya akan cadangkan personel dari Kepolisian Daerah (Polda) guna membantu pelaksanaan haul karena energinya dapat dibilang masih penuh.
“Personel kami di Polres Banjarbaru 418 sementara bko nya kami alokasikan dari Polda itu 120 untuk hari H+1, jadi Polres Banjarbaru dan semua stakeholder Banjarbaru H-3 itu sudah maksimal,” jelasnya.
Kompol Indra menjelaskan, terkait dengan rekayasa lalu lintas sementara ini akan pihaknya rapatkan ulang, sambil menunggu intruksi khusus kapan pelaksanaan haul itu dilaksanakan.
“Selama belum ada intruksi kami akan mengacu tahun kemarin, tapi jalur tetap, jalur kesehatan dan VIP sendiri, jalur VIP baik dari pejabat atau masyarakat tetap kami sediakan,” katanya.
“Maksudnya kalau ada kekurangan kesehatan atau gangguan kesehatan bisa cepat penanganannya,” sambungnya.
Lebih jauh Kompol Indra mengatakan, operasi lilin adalah operasi kemanusiaan sehingga tetap dilaksanakan selama 11 hari. Tujuannya untuk menekan angka kecelakaan, mempelancar arus dan pengamanan objek vital.
“Sementara intruksinya tipis, kecuali yang membahayakan, misal bonceng tiga dan tidak menggunakan lampu, naik di atas cup-cup mobil itu terpaksa harus kami tindak karena untuk menyelamatkan,” ucapnya.
Tindakannya pun dibagi menjadi dua, yakni ada yang berupa teguran dan dalam bentuk penindakan terbatas.
Kendati demikian, Ia mengimbay kepada seluruh masyarakat Banjarbaru dan diluar Kota Banjarbaru dalam operasi lilin agar bisa bersama-sama menjaga dan memahami karakter-karakter kejahatan maupun gangguan-gangguan.
Contoh, beberapa lokasi wisata seperti keselamatan serta yang lain adalah potensi kejahatan stipcram, yakni jambret, copet, motor hilang, kebakaran, termasuk rumah yang ditinggalkan pada saat mudik kemudian motor dirumah itu sangat diwaspadai.
Oleh karena itu, Polres Banjarbaru berencana akan membuka penitipan sepeda motor apabila memungkinkan.
“Jadi utamakan keselamatan dan kesabaran, jangan berparkir di bahu jalan karena itu berpotensi menghambat arus lalu lintas, baik kedatangan atau kepulangan, akhirnya nanti banyak jalan kaki dan mobil macet, karena pembuangan gasnya tinggi maka banyak yang pingsan, itu evaluasi dari tiga tahun terakhir ini,” pungkasnya.