REDAKSI8.COM, MARTAPURA – Sepekan berlalunya peringatan Haul ke-19 KH Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani atau yang akrab dikenal Abah Guru Sekumpul, nyatanya menyisakan kisah unik di hari H acara pada Minggu (14/1/2024) lalu.
Dimana masyarakat Kota Martapura yang kebanyakan menjadi relawan untuk melayani para jemaah yang datang dari luar Kota, telah memberikan bermacam layanan gratis.
Umum saja jika para relawan membagikan roti, snack, minuman hingga kue-kue di setiap posko atau rest area di sekitaran Kota Martapura dan sekitarnya.
Tapi tahun ini, di wilayah pelabuhan dan dermaga kelurahan Murung Keraton hingga Murung Kenanga, masyarakat setempat menjamu para Jemaah yang datang melalui jalur air dengan masakan khas banjar secara gratis.
Dari pantauan redaksi8.com kala bertugas di sekitaran kawasan dermaga, sejumlah masakan banjar yang tidak umum bahkan sering dijual di rumah makan dan restoran di Banjar tersaji di hampir setiap pinggir jalan wilayah masing-masing Rukun Tetangga.
Memasak sejumlah hidangan tersebut pun perlu effort (upaya<-red) khusus dengan rempah-rempah alam, dan bumbu-bumbu dapur yang cukup banyak sampai terasa nikmat di lidah.
Adapun masakan yang terpantau pewarta sebagai berikut;
1. Nasi Sup Banjar
Masakan ini bumbunya diperkaya dengan rempah-rempah biji pala, cengkih dan kayu manis. Ada pula yang menambahkan beberapa butir kapulaga ke dalam air rebusan kuah soto tersebut.
Pun, ada yang menambahkan susu ke dalam kaldunya sehinga kuah soto nampak lebih keruh. Perbedaan Nasi Sup Banjar dengan Soto Banjar hanya pada nasinya saja. Soto banjar menggunakan Lontong.
2. Ikan Kering Telang dengan Kuah Santan (Iwak Karing Batanak)
Masakan rumahan satu ini cukup sulit ditemui di rumah makan dan restoran pada umumnya. Sebab selain harganya cukup mahal, membikinnya pun cenderung rumit.
Masakan ini terbuat dari ikan asin yang memiliki daging tebal dan dimasak dengan kuah santan. Bahan dasar masakan ini terdiri dari belimbing wuluh, kunyit, santan, caba hijau besar, Bawang Merah dan Putih, Serai dan Kemiri.
3. Masakan Bumbu Merah (Masak Habang)
Masakan ini mudah saja ditemukan diwarung-warung pada umumnya di Kalimantan Selatan, apalagi di Banjar. Masakan ini paling banyak di temukan saat Haul Abah Guru Sekumpul kemarin.
4. Sayur Labu Santan dengan tunas bambu (Sayur Rabung)
Berbahan dasar labu kuning, kacang panjang, kubis/kol putih, bawang merah dan putih, cabe merah, rebung bamboo dan santan. Masakan ini acap kali menjadi sayurnya orang suku banjar setiap jam makan siang.
Semua masakan yang telah disebutkan itu dihidangkan secara gratis dan prasmanan untuk Jemaah haul. Jumlah porsinya yang dimasak pun tidak tanggung-tanggung, mencapai ribuan porsi selama seharian.
Bagi warga Kelurahan Murung Kenanga yang setiap tahun menjadi relawan haul, Faisal Musyaiq, seluruh makanan yang disajikan warganya kepada para Jemaah tidak dipungut biaya sepeserpun, semuanya gratis.
Selain karena sebagai tuan rumah, memuliakan Jemaah haulnya Guru Sekumpul menurut Faisal dapat memperoleh keberkahan kepada warga kampungnya.
“Untuk Jemaah yang datang melalui sungai kita jamu dengan makanan prasmanan,” ungkapnya kepada wartawan Redaksi8.com.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun pewarta, total kapal yang sandar di dermaga Kelurahan Murung Keraton dan Kenanga berjumlah 533 kapal.
Dari sana ditengarai telah menurunkan seribu lebih Jemaah untuk menghadiri acara haul Abah Guru Sekumpul.
Dari sekian banyak itu pula, kesemuanya telah dijamu dengan makanan prasmanan khas banjar.
Selain makanan prasmanan gratis, di lokasi yang berbeda pun ada yang memberikan layanan tambal ban dan jasa transportasi gratis oleh Ojek Online sekitaran Kota Banjarbaru dan Kota Martapura.
Tujuannya tidak lain hanya untuk memetik keberkahan atas perbuatan baik yang disuguhkan untuk jemaah yang hadir di acara haul guru sekumpul.