REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sebanyak 435 warga tidak mampu menerima bantuan paket sembako pangan dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru melalui Dinas Sosial (Dinsos) dalam rangkain peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-80, Jumat (8/8/25).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemko Banjarbaru terhadap warga yang kurang mampu maupun dari keluarga miskin.

Sehingga bantuan yang diberikan bukan sekedar simbolis saja, namun Pemerintah Kota juga akan menyiapkan kembali bantuan-bantuan secara rutin kepada penerima manfaat untuk meringkankan kebutuhan masyarakat.
“InsyaAllah kedepannya Pemko Banjarbaru tetap memperhatikan mengenai sasaran-sasaran penerima manfaat,” ucap Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby.
Dengan adanya bantuan sembako ini, Lisa mendapat aspirasi dari masayarakat setempat di lapangan agar kedepannya dapat memberikan bantuan bagi tukang penggali kubur.
“Warga bilang suaminya penggali kubur, bersama dengan ini juga program kita pemberian insentif penggali kubur, maka kita akan membuat ke daftar nama pemerima manfaat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos, Kota Banjarbaru, Rokhyat mengatakan, paket sembako pangan yang diberikan terhadap 435 penerima manfaat ini tersebar di 5 Kecamatan.
“Hari ini dilakukan serentak, Ibu Wali Kota langsung turun kepada penerima manfaat di Landasan Ulin Tentah, dan titik lainnya diwakili beberapa pejabat yang terbagi di berbagai Kecamatan,” katanya.
Rokhyat menjelaskan, penerima manfaat sebelumnya telah terdata oleh Kelurahan setempat, dimana mereka yang belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan baik bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) ataupun Kementerian.
“Jadi bukan hanya sembako saja tetapi kita ada kegiatan dari sub koordinator pengabdian masyarakat akan turun melaksanakan kegiatan kerja bakti bersih-bersih di rumah disabilitas hingga donor darah,” jelasnya.
Di waktu yang berbeda, seorang janda penerima manfaat, Nursinah mengaku senang mendapatkan bantuan sembako pangan dari Pemko Banjarbaru.
Adapun bantuan yang diberikan berupa beras 15 kilogram, gula, minyak hingga susu.
“Senang karena kebetulan sedang tidak memiliki beras di rumah, saat ini kerjanya menjaga anak aja tidak ada penghasilan,” ungkapnya.
Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan nya sehari-hari dirumah hanya mengandalkan pemberian dari orang lain.
“Kada bisa begawi lagi sakit sakitan kadang kambuh. Jadi untuk memenuhi kebutuhhan ya hasil pemberisn orang aja,” tutupnya.