REDAKSI8.COM, BANJARMASIN – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., memberikan dukungan penuh terhadap langkah strategis Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMBJM) yang tengah mempersiapkan pendirian Fakultas Kedokteran. Ia optimistis UMBJM berpeluang menjadi center of excellence atau pusat keunggulan baru di Kalimantan Selatan, bahkan di Pulau Kalimantan.
“Keunggulan itu akan menjadi kebanggaan kita semua untuk terus memajukan kehidupan, tidak hanya bagi Muhammadiyah, tetapi juga bagi bangsa,” tegas Haedar dalam pertemuan silaturahmi dengan rombongan Badan Pembina Harian (BPH) UMBJM di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (13/8/2025).
Pertemuan ini menjadi puncak rangkaian studi tiru yang dilakukan BPH UMBJM ke tiga perguruan tinggi Muhammadiyah unggulan: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), dan Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma).
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel, Dr. Ridhahani Fidzi, menjelaskan bahwa studi ini fokus menggali pengalaman pengelolaan Fakultas Kedokteran di kampus-kampus tersebut.
Di Umsida, rombongan mempelajari strategi perencanaan, pembangunan infrastruktur, dan proses perizinan yang berhasil melahirkan Fakultas Kedokteran pada 2025. Di UM Surabaya, yang telah memiliki Fakultas Kedokteran selama sembilan tahun, mereka mencatat pentingnya perawatan sarana-prasarana, menjaga sinergi internal, dan membangun kemitraan global. Sementara di Unimma, rombongan memantau persiapan visitasi Kementerian Kesehatan untuk pembukaan Fakultas Kedokteran.


“Perjalanan ini sangat strategis, karena kami bisa belajar langsung dari pengalaman kampus yang sudah berhasil, sehingga bisa mempercepat langkah UMBJM,” ujar Ridhahani yang juga Guru Besar UIN Antasari.
Haedar menilai langkah UMBJM ini realistis dan sangat potensial. Ia bahkan membandingkan dengan Universitas Muhammadiyah Gorontalo yang mampu membangun Fakultas Kedokteran meski dengan sumber daya terbatas.
“Kalau UM Gorontalo bisa, saya yakin UMBJM lebih bisa berkembang. Kuncinya adalah menjaga kekompakan dan mengelola potensi besar yang ada,” tandasnya.
Hadir dalam pertemuan ini Ketua BPH UMBJM Hesly Junianto beserta anggota Jalaludin, Aserani, Fathurraman, Taufik Fahruddin, dan Muhdiansyah, serta Wakil Rektor III UMBJM Ichwan Setiawan.
Selain membahas percepatan pendirian Fakultas Kedokteran, pertemuan juga menyinggung agenda besar Muhammadiyah di Kalimantan Selatan. Ridhahani mengundang Haedar untuk hadir pada peringatan Milad 1 Abad Muhammadiyah di Kalsel, yang akan digelar bersamaan dengan Milad ke-113 Muhammadiyah di Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara, pada November 2025.
Acara tersebut juga akan dirangkaikan dengan Rakernas Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) serta LAZISMU tingkat nasional.
Haedar menyambut baik undangan tersebut. “Ini sebuah sejarah, Muhammadiyah masuk ke Kalimantan melalui Alabio. Insyaallah, kalau bisa diatur, saya akan hadir,” ujarnya.
Bagi warga Muhammadiyah di Kalsel, kehadiran Ketua Umum di Alabio bukan hanya simbol penghormatan pada sejarah, tetapi juga pemantik semangat untuk melahirkan karya-karya besar berikutnya, termasuk cita-cita besar menjadikan UMBJM pusat keunggulan pendidikan kedokteran di Kalimantan.