REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Penerbangan langsung dari Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin menuju Kuala Lumpur dan Singapura akan resmi dimulai pada bulan Oktober 2025 mendatang.

Pihak pengelola bandara memastikan bahwa rute internasional ini merupakan langkah konkret menuju optimalisasi status internasional Bandara Syamsudin Noor yang telah lama dinanti.

General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Khaerul Assidiqi menerangkan, maskapai AirAsia telah resmi menetapkan jadwal penerbangan perdana tersebut.
“Ya memang kemarin kita sudah mendapatkan info resmi dari AirAsia bahwa mereka akan mulai menerbangkan penerbangan perdananya itu di bulan Oktober,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/25).
Khaerul menyebutkan, penerbangan ke Kuala Lumpur dan Singapura ini akan beroperasi empat kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Tiket pun telah tersedia dan dapat diakses melalui berbagai platform Online Travel Agent (OTA).
“Tiketnya sudah bisa dipesan melalui OTA, tinggal cek saja langsung di kanal-kanal pemesanan online,” ucapnya.
Dari sisi respons publik, menurutnya antusiasme masyarakat sangat tinggi, sebab rute internasional ini telah lama dinantikan sejak Bandara Syamsudin Noor menyandang status bandara internasional pada Tahun 2019 silam.
“Kalau kita flashback, sejak 2019 bandara kita sudah berstatus internasional, namun belum pernah melayani penerbangan internasional secara reguler,” jelasnya.
Ia menilai, tingginya minat masyarakat perlu ditindaklanjuti dengan realisasi pembelian tiket, bukan sekadar euforia (kesenangan) semata.
Sehingga keberlanjutan rute ini sangat bergantung pada tingkat keterisian pesawat dalam setiap penerbangan.
“Harapannya tentu animo ini dibuktikan dengan pembelian tiket dan terisinya kursi pesawat agar rute ini bisa sustain dan continue,” tegasnya.
Khaerul juga menekankan, pembukaan rute internasional tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama dari segi Customs, Immigration, and Quarantine (CIQ) yang menjadi prosedur wajib dalam penerbangan lintas negara.
“Kita juga sudah melakukan pendekatan dengan maskapai dan stakeholder, karena operasional internasional itu perlu dukungan CIQ,” paparnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, penerbangan langsung ini akan memangkas waktu dan biaya perjalanan, karena sebelumnya warga Kalimantan Selatan (Kalsel) harus transit terlebih dahulu di bandara lain jika ingin terbang ke luar negeri.
“Dengan direct flight ini, flying time sekitar 2 jam 50 menit. Jelas ini jauh lebih efisien dibandingkan jika harus transit di tempat lain,” ucapnya.
Dengan antusiasme yang tinggi, dukungan lintas sektor, serta kesiapan infrastruktur dan maskapai, Bandara Internasional Syamsudin Noor akhirnya menapakkan langkah awalnya menuju langit global.
“Dengan adanya animo tadi dari penumpang tentu rute baru ini memancing ya atau menumbuhkan semangat untuk mengunjungi luar negeri yang sebelumnya,” pungkasnya.