REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membayangi Kota Banjarbaru.

Hingga awal Agustus 2025, tercatat sudah 43 kali kejadian dengan luas terdampak mencapai 6 hektare, terutama di wilayah Landasan Ulin dan Liang Anggang.

Sebagai bentuk respon cepat, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menggelar Apel Siaga Bencana di Lapangan Dr Murdjani Banjarbaru untuk memastikan seluruh personel dan peralatan dalam kondisi siap.
“Kita telah melaksanakan apel kesiapsiagaan,” ujar Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, Selasa (5/8/25).
Lisa menuturkan, apel tersebut bukan seremoni semata, melainkan langkah konkret dalam menghadapi potensi karhutla di Kota Banjarbaru.
“Ini adalah bentuk bahwa Pemerintah Daerah siap siaga menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan di Kota Banjarbaru,” tegasnya.
Dalam langkah antisipasi, koordinasi lintas wilayah juga katanya sudah dilakukan bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota lain pada Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Walaupun beberapa hari ini ada hujan, prakiraan dari BMKG menunjukkan tanggal 10 masih berpotensi turun hujan. Namun, kita tetap siaga,” jelasnya.
Setelah Apel Siaga Bencana itu, pengecekan akan langsung dilakukan terhadap kesiapan seluruh personel dan kelengkapan armada pemadam.
“Ada 6 hektare lahan yang terdampak di Landasan Ulin dan 43 kali kejadian yang sudah kita hadapi. Mudahan ini bisa kita antisipasi ke depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Peduli Bencana (MPB) Landasan Ulin Utara, Ahmad Zainuri menerangkan, titik-titik api terakhir masih dalam skala kecil dan berhasil ditangani bersama warga.
“Untuk Landasan Ulin Utara, memang ada beberapa kejadian, tapi masih bisa diatasi bersama masyarakat,” terangnya.
Ditambah, masih adanya hujan di Kota Banjarbaru dan kondisi air yang mulai membaik sangat membantu para relawan maupun pemadaman di lapangan untuk pemadaman karhutla.
“Kami menggunakan mesin portable karena titik air masih tersedia, hujan sangat membantu. Parit-parit mulai terisi lagi,” tuturnya.
Oleh karena itu, seiring hujan yang mengguyur Banjarbaru dalam beberapa hari terakhir, intensitas kebakaran mulai menurun.
Namun, kewaspadaan tetap dikedepankan hingga musim kemarau benar-benar berakhir.
“Berkurang kejadian semenjak hujan terus menerus,” tutupnya.