Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor, mulai dari perangkat daerah, pemerintah desa, kader kesehatan, hingga masyarakat, dalam upaya menciptakan generasi Banjar yang lebih sehat, kuat, dan bebas stunting.
Membuka kegiatan, Pj Sekda Banjar H. Ikhwansyah mengungkapkan bahwa Pemkab Banjar melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) telah menghadirkan sebuah inovasi unggulan, yaitu Geospasial Kolaborasi Atasi Stunting (GEOLASTING).
Inovasi ini dirancang sebagai sistem intervensi yang berbasis data spasial akurat dan terintegrasi, sehingga setiap program dapat berjalan lebih tepat sasaran.
“Melalui GEOLASTING, kita bisa memetakan wilayah prioritas penanganan, mengoptimalkan sumber daya, serta memastikan intervensi gizi spesifik maupun sensitif dilakukan secara efektif dan efisien,” ujar Ikhwansyah.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan upaya menekan stunting tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kolaborasi nyata di tingkat desa.
“Sungai Pinang Baru hari ini menjadi contoh konkret dari kerja sama lintas sektor. Kita ingin memastikan semua pihak bergerak serentak dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader, hingga masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Banjar, Nashrullah Shadiq, menekankan bahwa stunting bukan sekadar persoalan kesehatan, melainkan persoalan masa depan generasi penerus daerah.
“Anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas adalah aset pembangunan. Karena itu, penangan
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Banjar, Nashrullah Shadiq, menekankan bahwa stunting bukan sekadar persoalan kesehatan, melainkan persoalan masa depan generasi penerus daerah.
“Anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas adalah aset pembangunan. Karena itu, penanganan stunting tak bisa dikerjakan oleh satu instansi saja, melainkan perlu kolaborasi multipihak,” jelasnya.
Nashrullah juga menyebut keterlibatan berbagai elemen seperti BAZNAS, dunia usaha melalui CSR, perguruan tinggi, dan organisasi kemasyarakatan menjadi bagian penting dalam memastikan program berjalan berkelanjutan.
Menurutnya, Pemkab Banjar terus memperkuat pendampingan desa dalam pelaksanaan intervensi serta memastikan bahwa program yang dirancang benar-benar menyentuh kelompok sasaran, terutama keluarga berisiko stunting.
“Pencegahan stunting juga dimulai dari rumah. Pola makan, sanitasi, serta pola asuh yang baik adalah faktor utama yang harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.
Dalam kegiatan Aksi Bersama ini, sejumlah langkah intervensi langsung dilaksanakan di lapangan, di antaranya:
– Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil.
– Pembagian buku kesehatan ibu dan anak (KIA) untuk memantau tumbuh kembang anak.
– Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit bergizi bagi balita.
– Distribusi kalender kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan simbolis bantuan sosial dari berbagai pihak, seperti:
– Paket makanan bergizi untuk ibu hamil dari BAZNAS Kabupaten Banjar.
– Susu formula dan makanan tambahan untuk anak balita dan baduta.
– Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dari Dinas Sosial P3AP2KB bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Langkah-langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa pencegahan stunting tidak hanya berupa kampanye atau sosialisasi, tetapi juga aksi konkret yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat di lapangan.
Aksi bersama ini turut dihadiri oleh Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Selatan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Banjar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, perwakilan SKPD, Forum CSR, Baznas, Camat Sungai Tabuk, Kepala Puskesmas, Koordinator Penyuluh KB, Pambakal Sungai Pinang Baru, serta tokoh masyarakat setempat.
Dengan dukungan lintas sektor ini, Pemkab Banjar optimistis dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dan berkelanjutan.
“Kami ingin menjadikan Desa Sungai Pinang Baru sebagai contoh praktik baik kolaborasi antarpihak dalam menurunkan stunting. Ke depan, model seperti ini akan terus diperluas ke desa-desa lainnya di Kabupaten Banjar,” tutup Nashrullah.