REDAKSI8.COM, Kota Banjarbaru – Di bawah kepemimpinan Walikota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani dan Wakil Walikota Banjarbaru, H Darmawan Jaya Setiawan, Pemerintah Kota Banjarbaru terus berupaya untuk mewujudkan kota berkarakter, baik dari sisi pelayanan maupun pendidikan.

Pemerintah Kota Banjarbaru terus bersinergi dengan berbagai instansi terkait lainnya. Dalam hal pendidikan, melalui kerjasama yang apik dengan Polres Banjarbaru, berhasil meluncurkan dan menjalankan program dari Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya berupa Police Go To School (Polisi Mengajar).
Untuk mendukung program Police Go To School agar tetap berjalan lancar dan lebih berbobot serta berkualitas, Pemerintah Kota Banjarbaru bersama Polres Banjarbaru, menyelenggarakan Pembekalan Polisi Mengajar dalam Rangka Pembentukan Pendidikan yang Berkarakter Melalui Revolusi Mental, di Aula Gawi Sabarataan Banjarbaru, Kamis (15/2/2018).
Acara pembekalan untuk program Police Go To School ini, dihadiri langsung oleh Walikota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani, Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dr Rahmah Khairita, Kabid SMP Disdik Kota Banjarbaru, Alamsyah, Kabid Pembinaan SD Disdik Kota Banjarbaru, Edy Yuana Pribadi, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dr Rahmah Khairita menyampaikan, kegiatan polisi mengajar (Police Go To School) yang dimulai dari tanggal 29 Januari 2018 ini, melibatkan 54 orang personil kepolisian resort Banjarbaru.
”Untuk tingkat SMP, ada 22 sekolah yang akan ditargetkan, kemudian untuk SD ada 80 sekolah dengan tiga tahap, yaitu 40 sekolah di Bulan Februari, 20 sekolah di Bulan Maret dan 20 sekolah Bulan April. Jadwal akan disusun berdasarkan kesepakatan dengan kepala sekolah dan personil (kepolisian) yang datang ke sekolah tersebut,” terang Rahmah.
Pada kesempatan ini, Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Walikota Banjarbaru yang telah memfasilitasi penyelenggaraan acara Pembekalan ini.
”Generasi muda perlu kita bentuk karakternya, attitude yang baik, jangan sampai seorang murid bisa memukul guru, jangan sampai mengejek-ejek guru. Dengan adanya Police Go To School, pada dasarnya saya berikan untuk generasi-generasi bangsa kita ini masih banyak yang terlibat atau menggunakan obat-obatan berbahaya. Setelah kami masuk, ternyata muncul masalah sosial lainnya, ada yang berkaitan dengan masalah miras, ada yang merokok, ada yang ‘ngelem’, broken home, genk sekolah, bahkan pornografi,” beber AKBP Kelana Jaya.
Awalnya, ungkap AKBP Kelana Jaya, niatnya dalam program Police Go To School ini hanya untuk menyelesaikan permasalahan narkoba. Namun pada prakteknya, muncul juga permasalahan sosial.
”Ada yang menarik dari MoU yang kami tandatangani bersama Bapak Walikota, bahwa permasalahan yang ada di sekolah itu, bagi murid yang memiliki permasalahan akan kami bawa ke Polres, akan kami buat revolusi mental dengan segala bentuk permainan. Ada PBB, beladiri, fun game sampai kegiatan ibadah,” sebutnya.
Hanya saja terdapat sedikit kendala dalam hal ini, bahwa orang tua yang memiliki anak bermasalah tidak mau membawa anaknya untuk direvolusi mental di Polres Banjarbaru.
”Saya sampaikan ke rekan-rekan, ya sudah, yang mau saja. Kita tunjukkan bahwa kita tidak melakukan kekerasan apapun, kita memperkuat mental mereka,” lugasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Walikota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani menyampaikan, dalam rangka pembekalan terkait dengan program Police Go To School, program ini merupakan bagian dari revolusi mental.
”Bagi saya program ini bukan pemikiran sederhana, tapi ini adalah konsep aplikasi revolusi mental yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat yang kita terjemahkan di dalam kegiatan yang konkrit dan real. Maka dari itu saya sangat mengapresiasi dan mendorong agar program-program ini kita nasionalkan, kita angkat dan kita ikutkan kompetisi. Ini merupakan hal yang besar dalam melakukan perubahan bagi bangsa kita ke depan,” tutur Nadjmi.
Untuk usia yang bisa ditanamkan nilai-nilai attitude dan karakter, tambah Nadjmi, berada di usia emas dari 2 tahun sampai 14 tahun.
”Nilai-nilai yang ingin kami tanamkan yaitu religius, beretika, sopan santun, cinta tanah air, cinta lingkungan dan pandai berwirausaha,” pungkasnya.