Kegiatan ini bukan hanya menjadi penanda keberhasilan musim tanam, namun juga menjadi simbol komitmen kuat Kabupaten Banjar dalam mendukung percepatan swasembada pangan nasional.
Yang istimewa, panen raya ini dilaksanakan serentak secara nasional dan terhubung langsung secara daring dengan pusat kegiatan panen di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar pun turut serta secara aktif, menjadikan momen ini tak hanya meriah, tetapi juga strategis.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita, dalam laporannya menyampaikan bahwa kurang lebih 50 hektar lahan pertanian dari Kelompok Tani Usaha Baru di Desa Lok Tangga telah dibudidayakan dengan varietas unggul Inpari 42 dan padi lokal Siam Madu.
Dari hasil ubinan, padi varietas Siam Madu menunjukkan produktivitas sekitar 7,52 ton per hektar, sebuah pencapaian yang sangat menggembirakan bagi petani dan pemerintah.
“Ini adalah bukti nyata bahwa kerja keras petani, didukung dengan varietas unggul dan manajemen tanam yang tepat, mampu menghasilkan panen yang maksimal,” ujar Warsita.
Namun, Warsita juga mengingatkan bahwa target peningkatan produksi masih terus diupayakan, melalui percepatan masa tanam, efisiensi pengelolaan lahan, serta optimalisasi pemanfaatan irigasi dan alsintan (alat dan mesin pertanian).
Padi Siam Madu menjadi primadona dalam panen raya kali ini. Dikenal dengan aroma wangi khas, tekstur pulen, dan ketahanan terhadap hama, varietas lokal ini telah menjadi pilihan favorit petani setempat.
Keunggulan lain yang disoroti adalah tingkat adaptasi tinggi terhadap lingkungan setempat, menjadikan Siam Madu sebagai varietas yang cocok untuk dikembangkan lebih luas.
Dalam sesi dialog interaktif antara stakeholder dan masyarakat tani, terungkap bahwa kunci keberhasilan panen tahun ini terletak pada soliditas kelompok tani, penggunaan metode tanam serempak, serta upaya bersama dalam penanggulangan hama dan penyakit tanaman.
Acara panen raya ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Banjar Said Idrus Al Habsyi, perwakilan Forkopimda, serta sejumlah pejabat dari Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Banjar.
Turut hadir juga perwakilan dari BSIP, Bulog, BWS, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Bappedalitbang, BPSBTPH, BPTPH, Balai Benih, Dinas PUPR dan Pertanahan, Inspektorat, BPS Banjar, serta tokoh masyarakat dan para penyuluh pertanian.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menjadi bentuk nyata dukungan atas perjuangan petani dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus mempererat sinergi antara petani, pemerintah, dan lembaga pendukung pertanian.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kabupaten Banjar Said Idrus Al Habsyi menyampaikan harapan besar agar sektor pertanian di Banjar dapat menghadapi berbagai tantangan ke depan seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, fluktuasi harga, dan minimnya regenerasi petani.
“Mari kita mulai menerapkan pertanian modern dan ramah lingkungan, memanfaatkan teknologi digital, serta memperkuat kelembagaan tani agar semakin mandiri dan sejahtera,” tegasnya.
Lebih dari sekadar panen, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antarpetani, sarana tukar pengalaman, serta motivasi bagi generasi muda untuk mencintai dunia pertanian.
Pemerintah berharap bahwa kegiatan semacam ini bisa terus digelar secara rutin sebagai bagian dari strategi pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan petani.
Panen Raya Desa Lok Tangga bukan sekadar pesta panen, melainkan tonggak semangat dan tekad masyarakat tani Kabupaten Banjar dalam menciptakan ketahanan pangan yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing.