REDAKSI8.COM,BANJARBARU – Semenjak dilanda kemarau ekstrim, sebagian wilayah di Kota Banjarbaru mulai mengalami kekeringan, khususnya sumur-sumur.
Akibatnya, banyak warga menjerit lantaran terdampak krisis air bersih.
Menurut warga Jalan Transad, Guntung Manggis Darmawati, kondisi tersebut sudah terjadi sejak bulan Juli kemarin.
“Mulai kering itu bulan 7 kemarin. Kedalaman sumur delapan meter tapi masih kekeringan,” ungkapnya, Jum’at (1/9/23).
Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia mesti membeli air bersih 1.200 liter dengan harga Rp100 ribu. Itupun hanya mampu bertahan sampai 4 hari.
“Beli, pakai tandon, katanya di Jalan Peramuan dari sumur bor,” ujarnya.
Darmawati berharap, Pemerintah Kota bisa membantu suplai air bersih di daerah-daerah yang terdampak kekeringan.
“Tidak ada bantuan, hampir semua disini kekeringan, cuman masing-masing cari air bersih,” tuturnya.
Senada dengan Darmawati, warga Jalan Transad Guntung Manggis Blok C, Salasiah mengaku, kekeringan di tahun sebelumnya sumur masih ada air walaupun sedikit.
Tapi tahun ini jauh lebih parah. Sumur-sumur sama sekali tidak ada air.
Bahkan tanahnya membengkang-bengkang akibat kekeringan.
“Tahun ini kekeringan lebih parah dari tahun sebelumnya,” katanya.
Untuk mengantisipasi kekeringan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya terpaksa membeli air bersih dengan tandon.
“Kami beli air tandon, satu hari untuk beberapa hari, ya diirit-irit lah,” bebernya.
Tahun ini pun lebih jauh kepada Redaksi8.com, mendapatkan air bersih cukup sulit.
Sebab harus menunggu antrian dari warga lain yang juga membeli air bersih.
“Kalau ini kemarau ngantri, jadi kita nelpon pagi belum tentu diantar dihari yang sama, kaya hari ini saya pesan dibilangnya besok pagi baru diantar,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengatakan, sudah meminta dan berkoordinasi dengan PTAM Intan Banjar untuk siaga kekeringan.
Tidak hanya itu, Ia juga meminta BPBD untuk bersiaga dan siap melayani warga khususnya Kota Banjarbaru yang mengalami krisis air bersih.
“Kalau ada warga yang membutuhkan, tinggal menghubungi PTAM Intan Banjar atau BPBD, itu kita minta semuanya gratis,” pungkasnya.



