REDAKSI8.COM, BATULICIN – Ratusan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan memamerkan inovasi luar biasa hasil Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Kabupaten Tanah Bumbu, di Pendopo Bupati Tanah Bumbu, Kamis (21/8/2025) pagi.

Selama sebulan penuh mengabdi di desa, mereka menyulap potensi lokal menjadi produk bernilai tinggi, salah satunya tepung berbahan cangkang kepiting rajungan yang dinamai KRAPS.
Mahasiswa FPIK program studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Aditya Dwiprastana memaparkan, inovasi pengolahan tepung berbahan cangkang kepiting tersebut memiliki tinggi kandungan kalsium yang nilainya 133.572,764 untuk setiap satu kilogram.

Adit menjelaskan, berawal dari hasil observasi terhadap produksi kepiting rajungan di Desa Sungai Lembu, banyak bekas cangkang kepiting rajungan dibuang begitu saja berserakan.
Bagi Adit hal itu dapat mencemari lingkungan dan polusi udara (bau<-red).
Dari situ, munculah ide memberdayakan lagi cangkang kepiting untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai.
Alhasil, setelah Adit berkonsultasi ke rekan mahasiswa serta dosen yang memiliki keilmuan pengolahan hasil perikanan di kelompok KKN nya, mereka sepakat menjadikan cangkang rajungan sebagai program kerja KKN Tematik untuk dibuat jadi tepung.
“Cangkang Kepiting Rajungan mengandung tinggi kalsium yang baik untuk tulang,” ungkapnya.


Supaya bisa dikonsumsi dengan rasa yang lebih enak dilidah, tepung tersebut ucap Salsa Bila (teman kelompok aditya<-red) dikembangkan menjadi produk olahan nuget ikan.
“Dengan melakukan subtitusi penambahan tepung cangkang kepiting ke produk olahan nuget. Tapi bisa juga buat bahan pembuatan bakso, pempek dan batagor,” papar Salsa.
“Jadi tepung cangkang rajungan ini jadi bahan tambahan untuk pelengkap nilai gizi,” sambungnya.
Berdasarkan hasil laboratorium lebih jauh kepada Redaksi8.com, tepung itu ramah dikonsumsi semua usia.
“Karena kalsium itu kan baik juga untuk pencegahan stunting, pencegahan osteoporosis dan pertumbuhan tulang,” tandasnya.
Dari berbagai Inovasi yang dipamerkan disana, inovasi tepung cangkang kepiting telah menarik perhatian Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif (Bang Arul).
“Kita sebagai pemerintah daerah merasa bersyukur dan terbantu dengan adanya kegiatan KKN tematik ini. Apalagi ada inovasi baru yang sebelumnya belum pernah ada. Ini bentuk sinergi luar biasa,” ujar Bang Arul.
Menurutnya, produk tersebut berpotensi menjadi oleh-oleh khas daerah jika dikembangkan lebih lanjut.
Bahkan, produk tersebut mampu dijadikan sebuah inovasi untuk program pencegahan stunting nasional.

Sementara itu, Wakil Rektor III ULM, Muhammad Rusmin Nuryadin menjelaskan, KKN Tematik itu merupakan program khusus ULM yang menyesuaikan potensi daerah.
“Tanah Bumbu kaya akan sumber daya laut, makanya Fakultas Perikanan dan Kelautan yang diturunkan kesini. Ini pertama kalinya FPIK melaksanakan KKN Tematik,” jelasnya.
“Kalau pemerintah daerah serius mendukung, produk ini bisa jadi identitas baru Tanah Bumbu sekaligus solusi pengolahan limbah laut,” tambah Rusmin penuh harap.