Kegiatan yang mengusung tema “Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih di Panti Asuhan Putri Nahdlatul Ulama” ini diikuti oleh seluruh penghuni panti dan para pengasuh. Tujuannya, tidak sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Perwakilan relawan KSR, Azka, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PMI terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren dan panti asuhan.
“Dengan penerapan PHBS yang baik, kami berharap para santri bisa menjadi contoh nyata dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ketika kebiasaan sehat ini diterapkan secara konsisten, dampaknya bisa meluas hingga ke masyarakat sekitar,” ujar Azka.
Melalui kegiatan ini, para relawan memberikan pemahaman tentang pentingnya cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, mengonsumsi air bersih, melakukan aktivitas fisik secara rutin, serta membuang sampah pada tempatnya. Edukasi dilakukan dengan metode interaktif agar anak-anak lebih mudah memahami dan mempraktikkan kebiasaan tersebut.
Kegiatan sosialisasi ini dirancang dengan enam tujuan utama, antara lain:
1. Meningkatkan Kesadaran Kesehatan: Mendidik santri dan pengasuh tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan.
2. Menerapkan Praktik Hidup Higienis: Melatih kebiasaan sehat seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan kamar dan dapur, serta mengonsumsi makanan bergizi.
3. Mencegah Penyakit: Mengurangi risiko penyebaran penyakit menular dengan menerapkan standar kebersihan yang benar.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup: Mewujudkan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan produktif.
5. Membentuk Karakter Sehat: Mengintegrasikan nilai-nilai kebersihan dalam pendidikan karakter yang selaras dengan ajaran agama.
6. Mengoptimalkan Sumber Daya: Mendorong pemanfaatan fasilitas sanitasi dan air bersih secara efektif.
Tak hanya edukasi, kegiatan ini juga diisi dengan aksi nyata berupa pembagian tempat sampah, kotak P3K, dan boneka layak pakai untuk anak-anak panti. Hal ini sebagai bentuk dukungan KSR PMI dalam menciptakan lingkungan yang sehat sekaligus menyenangkan bagi para santri.
Relawan Wina, yang turut memimpin kegiatan, mengatakan bahwa pemberian fasilitas sederhana seperti tempat sampah dan P3K sangat penting untuk mendukung penerapan PHBS secara berkelanjutan.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu teori, tapi juga punya sarana untuk menerapkan hidup bersih setiap hari,” jelasnya.
Perwakilan pengurus panti, Ibu Nurul, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada para relawan KSR PMI Banjar atas perhatian dan ilmu yang dibagikan.
“Anak-anak sangat senang dengan kegiatan ini. Mereka tidak hanya mendapat pengetahuan baru, tetapi juga hadiah yang membuat mereka termotivasi untuk hidup lebih bersih dan sehat,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, KSR PMI Kabupaten Banjar terus menunjukkan perannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya di kalangan generasi muda. Harapannya, budaya sehat ini dapat tumbuh menjadi kebiasaan positif yang berkelanjutan di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar.