REDAKSI8.COM – Bantaran Sungai Martapura sampai saat ini masih diupayakan bersih dari Jamban Apung. Melalui Program Penghapusan Seribu Jamban Apung oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman, Leading Sector Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Bidang Cipta Karya, Jamban Jamban Apung diwilayah Kabupaten Banjar mulai berkurang.

Melirik peristiwa tersebut, sebagian masyarakat masih ada yang enggan meninggalkan budaya ini. Lantaran masih nyaman dan belum memahami dengan jelas, bahaya yang ditimbulkan akibat perairan yang dijadikan sebagai buang hajat limbah dan kotoran.

Untuk lebih jelasnya mari tonton sejenak peristiwa yang diharapkan bisa menjadi bahan pelajaran agar berhenti menggunakan Jamban Apung Sebagi tempat Mandi Cuci Kakus (MCK).
Dalam video berdurasi 22 detik di atas yang diunggah oleh warga asal Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar ini, terlihat seorang santri di salah satu Ponpes di Tanah Berjuluk Serambi Mekkah, usai menghadiri Haul ke 50 Syeikh Anang Syahrani Arif, sedang ingin menyelesaikan hajat buang air besarnya. Akan tetapi, bagian dalam Jamban patah dan mengakibatkan dirinya terjatuh hingga mendapati memar ringan pada pergelangan kaki kirinya.