REDAKSI8.COM-Sebanyak 40 warga dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pengungsian ke daerah kabupaten Banjar, pengungsi yang berjumlah 40 orang tersebut sekarang berada di Desa Trans Sungai Batang Kecamatan Martapura Barat kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Saat ini para pengungsi tersebut berada di 3 tempat rumah warga, sebanyak 21 orang berada di kediaman Rusfan, 11 orang berada di kediaman Zainudin, dan ada 8 orang berada di kediaman Safrudin, ketiga rumah warga tersebut berada di Desa Trans Sungai Batang RT. 01 Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar.

Kedatangan warga lombok tersebut pada hari senin tanggal 20 Agustus sekitar jam 23.00 wita melalui Bandara Tanah Au Lombok Nusa Tenggara Barat – Syamsuddin Noor Banjarbaru.
Salah satu pengungsi bernama Nila mengatakan bahwa belum ada bantuan yang memadai sampai kepada mereka sejak terjadinya gempa, mereka hanya mendapatkan makanan ala kadarnya yang diberikan kepada mereka.
“Kami hanya dapat mie instan satu bungkus dan telur, belum ada perhatian dari pemerintah untuk kami, kami lebih baik mengungsi ke Kalimantan. Walau suasananya di sini panas, tetapi tidak terjadi goyang-goyang seperti titempat kami tinggal di Lombok.”
“Kami melakukan pengungsian tersebut untuk menenangkan diri karena situasi masih gempa dan juga merasa trauma atas musibah yang terjadi . Setelah aman, kami akan kembali lagi ke kampung halaman kami.” Tambahnya
Nurdin, salah satu warga Lombok menceritakan awal kejadian musibah yang menimpa mereka, pada malam terjadinya gempa, kami dari Desa Batuyang kecamatan Paringgabaya pergi ke gunung, kedesa orang lain untuk melakukan pengungsian, setelah 7 hari di gunung, kami turun lagi ke kampung karena situasi sudah aman, ternyata terjadi lagi gempa, pada siang harinya gempa dengan kekuatan 5,6 skala richter dan malamnya 7 skala richter. Kehancuran diperkirakan 90% akibat gempa tersebut.”
“Setelah 7 hari berada digunung, ada info bahwa ada pendataan untuk rumah yang mengalami kerusakan, saya pikir gempa sudah berakhir, ternya siangnya terjadi lagi gempa susulan, dari siang sampai malam beberapakali terjadi gempa, akhirnya kami lari dari kampung menuju pasar, setelah itu saya balik lagi kerumah mengambil pakaian menggunakan karung, tidak terpikir lagi dengan harta benda, yang penting saya dengan keluarga selamat.” Tambahnya
Nurdin mengatakan bahwa lebih enak di Kaliamantan selatan dari pada berada dikampung halaman yang setiap saat terjadi gempa, walau makan enak disana tetapi makan sambil berlari lebih baik di sini makan seadanya tetapi tidak ada gempa.”
Sampai saat ini bantuan dari pemerintah daerah melalui Camat Martapura Barat,Danramil Martapura Barat, Kapolsek martapura Barat diwakili oleh Kanit Binmas Bripka Mahfuriyanto, Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten Banjar juga akan menyalurkan bantuan berupa pakaian.