REDAKSI8.COM – Demi mempromosikan dan memasarkan potensi wisata dan produk-produk ekonomi kreatif (EK) dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Pemerintah Kabupaten HST memamerkannya di gallery Ubud, Bali, Minggu (4/12).
Bupati HST Aulia Oktafiandi mengatakan, Galeri Parisj Van Borneo ini merupakan upaya pemerintah Kabupaten HST untuk mempromosikan dan memasarkan destinasi wisata dan produk-produk ekonomi kreatif di HST.
Supaya apa-apa yang berkaitan dengan kepariwisataan dan produk ekonomi kreatif yang ada di HST bisa lebih masif dan lebih luas lagi.
Tentu saja bagi Aulia hal tersebut demi mewujudkan pariwisata dan perekonomian di HST lebih maju, unggul dan dinamis, baik secara komparatif maupun kompetitif.
“Alasan dipilihnya daerah Ubud Bali menjadi lokasi pembukaan Gallery adalah karena Bali merupakan pintu gerbang tempat masuknya wisatawan lokal maupun internasional,” ujar Bupati HST.
Sehingga menurutnya, Bali dinilai tepat untuk mengenalkan HST secara lebih luas melalui even tersebut.
“Kita ingin wisata Hulu Sungai Tengah akan berdinamika dengan semangat Internasional,” katanya.
Alasan pemilihan daerah Ubud menjadi lokasi galeri dikarenakan daerah itu memiliki karakteristik daerah/geografis yang mirip dengan HST.
“Jadi orang yang senang atau tertarik berwisata ke Ubud pasti nantinya juga akan senang dan tertarik untuk berwisata ke Hulu Sungai Tengah,” pikir Bupati.
Aulia bilang, dalam setiap tahunnya ada sekitar 6 juta orang wisatawan asing yang datang berkunjung ke Bali. Namun sebenarnya tujuan wisata mereka bukan hanya Bali saja, tapi ingin lebih mengeksplorasi destinasi-destinasi wisata lain yang ada di Indonesia.
“Dengan adanya Parisj van Borneo Gallery ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan lokal maupun asing untuk datang berwisata ke Hulu Sungai Tengah,” tukasnya.
“Tidak usah muluk-muluk, 10% saja dari wisatawan yang datang ke Bali melanjutkan perjalanan ke Hulu Sungai Tengah itu sudah cukup,” pungkasnya.